BERITASUKOHARJO.com - Covid-19 sub varian Arcturus pertama kali ditemukan menyebar di India, dan saat ini sudah mulai masuk di Indonesia dengan ditemukannya 2 pasien positif. Pada 30 Maret 2023, WHO mengklasifikasinya secara resmi dengan nama XBB.1.16.
Covid-19 sub varian Arcturus ini terdeteksi di berbagai negara pada akhir Maret 2023, dan untuk asal-usulnya belum diketahui tetapi menurut Dr. Van Kerkhove diperkirakan berasal dari India. Virus ini diperkirakan lebih menular dibanding sub varian Kraken yang ditemukan pada awal tahun ini.
Semenjak sub varian Arcturus ini ditemukan, kasus Covid pada anak meningkat untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir. Adapun gejala yang mereka alami seperti demam tinggi, batuk, dan menyebabkan peradangan serta gatal pada mata.
Dikutip BeritaSukoharjo.com melalui laman The Telegraph UK, menurut penelitian sub varian Arcturus ini juga mampu menginfeksi seseorang yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19. Memiliki penularan yang cepat tetapi gejala yang ditimbulkan lebih ringan dibandingkan varian lainnya.
Adapun untuk mengetahui informasi detail terkait dengan Covid-19 sub varian Arcturus, maka Anda harus perhatikan dengan seksama penjelasan berikut ini!
Apa itu Covid-19 sub varian Arcturus?
Sub varian Arcturus adalah virus yang telah mengalami banyak mutasi pada kode genetiknya, sehingga memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi di antara manusia. Virus ini diperkirakan oleh para ilmuwan bisa menghindari bagian pertahanan imun tubuh seseorang.