Rahasia Gula: Proses di Dalam Tubuh, Manfaat, dan Dampaknya jika Berlebihan, Temukan Semuanya di Sini!

- 13 Februari 2024, 13:45 WIB
Rahasia gula di dalam tubuh, seperti apa?
Rahasia gula di dalam tubuh, seperti apa? /Freepik/jcomp.

BERITASUKOHARJO.com - Siapa yang tidak menyukai makanan manis? Sering kali menginginkan makanan manis merupakan cara tubuh untuk memberi tahu seseorang bahwa ia sedang membutuhkan energi.

Meskipun gula pada makanan manis memang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak selamanya gula memiliki pengaruh yang baik. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan masalah pada kesehatan.

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari laman verywellfit, tidak ada aturan khusus mengenai kadar gula yang harus dikonsumsi oleh seseorang tiap harinya. Sebaiknya, jumlah gula yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kebutuhan energi pada tubuh.

Lantas apa saja rahasia gula? Proses apa yang terjadi dalam tubuh ketika mengonsumsi gula? Dan apa manfaatnya serta dampaknya jika dikonsumsi secara berlebihan?

Baca Juga: Mengenal Allah dan Hakikat Bersyukur, Kandungan Kitab Al Hikam yang Masyhur Karangan Ibnu Athaillah

Ketika Gula Memasuki Tubuh

Ketika mengonsumsi gula, enzim pencernaan pada tubuh akan memecah gula menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu glukosa. Glukosa merupakan salah satu bentuk energi yang dibutuhkan oleh sel tubuh.

Menurut Danielle VenHuizen, ahli diet di Food Sense Nutrition Counseling, salah satu enzim yang berperan untuk memecah gula adalah enzim amilase yang terdapat pada air liur.

“Tubuh kita bahkan memiliki enzim dalam air liur yang mulai memecah gula dan karbohidrat lainnya dengan segera, menyebabkannya cepat diserap ke dalam aliran darah,” ujarnya.

Ketika kadar gula dalam peredaran darah mulai meningkat, pankreas akan melepaskan hormon yang biasa disebut dengan insulin.

Baca Juga: Resep Pentol Ayam Kriwil Bungkus Tahu! Enak dan Gurih Bikin Nagih, Nggak Perlu Pakai Blender!

Insulin memiliki tugas untuk mengangkut glukosa dari darah ke dalam sel tubuh, sehingga dapat digunakan untuk memproduksi energi..

Selain itu, gula juga disimpan sebagai glikogen di otot, hati, dan jaringan lainnya seperti lemak sebagai cadangan energi.

Manfaat Gula

Seperti yang disebutkan sebelumnya, gula berperan dalam menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh. 

Saat lapar atau berpuasa, glukosa yang tadinya disimpan dalam hati akan dilepaskan melalui proses glikogenolisis dan glukoneogenesis.

Baca Juga: Apakah Pilpres di Indonesia Pernah Satu Putaran? Film Dirty Vote Memberikan Jawaban

Sebaliknya ketika makan, hormon insulin akan merangsang proses glikolisis untuk memecah gula yang dikonsumsi menjadi energi.

Gula juga dapat meningkatkan suasana hati. Saat memakan gula, neurotransmitter dopamin yang bertanggung jawab atas perasaan bahagia akan dilepaskan di dalam otak. 

Dorongan untuk mengonsumsi gula dan makanan manis sebagian besar dikendalikan oleh sistem dopamin.

Itulah sebabnya seseorang dapat merasakan perubahan suasana hati saat mengonsumsi sesuatu yang manis.

Baca Juga: Komut PT Pertagas Niaga, Bambang Saputra Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum UNPAD, Angkat Tema Tentang UU yang Ideal

Resiko Konsumsi Gula Berlebih

Konsumsi gula sebagai pelarian ketika mengalami stres atau kecemasan cukup sering terjadi. Adanya dopamin yang dihasilkan ketika mengonsumsi sesuatu yang manis akan menyebabkan suasana hati menjadi lebih tenang.

Jika terjadi terus menerus, ketika efeknya mulai hilang, seseorang akan mengonsumsi lebih banyak gula. Padahal, konsumsi gula berlebih memiliki dampak yang buruk bagi tubuh.

Mengonsumsi gula dalam jumlah besar menyebabkan peningkatan tajam gula darah yang diikuti dengan penurunan energi. Itulah mengapa terkadang seseorang bisa merasa letih dan lesu.

Untuk mengatasi hal tersebut, setiap memakan sesuatu yang manis, bisa dipadukan dengan makanan kaya protein yang dapat membantu menstabilkan gula darah, misalnya memakan kue dengan kacang almond.

Baca Juga: 81 Lembaga Survei Resmi Telah Dirilis KPU, Jangan Sampai Kegocek Lembaga Hitung Cepat Abal-Abal!

Gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh yang dapat merusak organ dan jaringan.

Hal ini juga dapat menyebabkan resistensi insulin yang berkontribusi terhadap tingginya gula darah dalam jangka panjang. 

Seiring berjalannya waktu, kandungan gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, jantung, dan pembuluh darah kecil di mata dan ginjal. 

Maka dari itu, konsumsi gula berlebih dikaitkan dengan risiko penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Tak Cuma Ibu! Ayah Juga Punya Peran Penting dalam Pendidikan Anak, 4 Poin Ini Bisa Mengubah Persepsi Orang Tua

Danielle VenHuizen juga menjelaskan bahwa bagi orang-orang dengan penyakit kronis seperti yang disebutkan sebelumnya, konsumsi gula dengan kadar sedang bagi orang normal sering dianggap terlalu banyak.

“Bagi penderita diabetes atau penyakit metabolik lainnya, mengonsumsi gula dalam jumlah sedang mungkin terlalu banyak, jadi berkonsultasi dengan praktisi untuk menyeimbangkan pola makan adalah hal yang penting,” tuturnya menyarankan.

Sebagai orang yang sehat, berkonsultasi mengenai pola makan kepada para ahli juga bisa dilakukan untuk meminimalisir penyakit berbahaya di kemudian hari. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah