BERITASUKOHARJO.com – Masalah obesitas atau kelebihan berat badan menjadi permasalahan banyak masyarakat modern. Banyak orang yang berusaha mengurangi berat badan sebelum kebablasan menjadi obesitas.
Bukan hanya demi penampilan agar menarik, tapi juga masalah kesehatan tubuh. Obesitas sangat dekat dengan berbagai penyakit degeneratif seperti jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan sebagainya.
Namun, tak jarang orang yang gagal diet padahal sudah berusaha mengurangi makanan berlemak. Jangankan turun berat badan, tidak naik saja sudah sangat bersyukur. Tujuan mengurangi berat badan agar tidak obesitas semakin jauh.
Bisa jadi Anda masih menjalankan berbagai pola hidup kurang baik. Pola hidup yang tidak ada kaitannya langsung dengan makanan berlemak namun berhubungan dengan obesitas.
Dilansir BeritaSukoharjo.com dari buku karya dr Djony Lisman dalam bukunya yang berjudul 'Don’t Worry be Healthy : Cara Mudah Hidup Sehat Panjang Umur' berikut ini 4 pola hidup yang salah sehingga menyebabkan obesitas.
1. Hanya Menghindari Lemak
Orang yang obesitas memang terlalu banyak lemak. Namun mengurangi berat badan bukan berarti hanya menghindari konsumsi lemak. Disisi lain asupan kalori dan karbohidrat tidak dijaga.
Padahal semua makanan yang masuk dan terjadi kelebihan kalori akan tetap berubah menjadi lemak. Makanan berkalori terdiri dari tiga komponen utama yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.
Maksud dari kelebihan kalori adalah jumlah kalori yang masuk jauh lebih besar dibandingkan kalori yang keluar.
Baca Juga: Pelawak Komeng Lolos ke DPD RI, Ridwan Kamil Ungkap Strategi Kocak sang Artis saat Kampanye
Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa yang digunakan untuk cadangan glikogen hati dan otot serta cadangan lemak tubuh.
Lemak setelah proses metabolisme dihasilkan asam lemak sebagai cadangan lemak tubuh.
Sedangkan hasil metabolisme protein adalah asam amino untuk protein tubuh, dibuang pada urin sebagai urea, serta cadangan lemak tubuh.
Jadi semua komponen makanan akan diubah menjadi cadangan lemak tubuh apabila kalorinya berlebihan.
2. Kurang Mengonsumsi Makanan Berserat
Makanan cepat saji yang praktis biasanya tanpa sayur dan buah-buahan. Makanan ini memberikan dampak kalori yang tinggi karena diperlukan makanan yang banyak agar kenyang.
Sayur dan buah-buahan mengandung serat makanan yang bisa memberikan rasa kenyang sehingga dapat menghindari masuknya kalori yang berlebihan.
Kemudian kandungan serat dapat memaksa tubuh mengeluarkan energi yang ekstra untuk mencernanya.
Serat juga bisa membantu mengurangi penyerapan sari makanan dalam usus halus. Hal ini bisa membantu mengurangi obesitas pada tubuh. Bonusnya Anda mendapatkan kandungan antioksidan yang baik untuk kesehatan.
3. Makanan dan Minuman Tambahan di Luar Jam Makan
Ngemil menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Makan dan minum tambahan di luar jam makan ini terkadang kandungan kalorinya lebih banyak dibandingkan makanan utama.
Sebagai contoh saat malam hari perut terasa lapar sehingga masak mie instan hingga dua bungkus.
Satu bungkus mie instan kandungan kalorinya 330 kkal. Jika dua bungkus menjadi 660 kkal.
Padahal saat makan nasi hanya sekitar 240 kkal. Apalagi jika minum manis yang sebenarnya mengandung kalori yang juga tunggu.
4. Aktivitas Fisik Kurang
Modernitas menyebabkan segala sesuatu lebih banyak dilakukan oleh mesin. Masuk kerja lebih banyak duduk di depan komputer. Akibatnya aktivitas fisik menjadi sangat berkurang.
Kelebihan kalori membuat tubuh semakin gemuk. Badan semakin malas bergerak karena berat.
Hal ini menyebabkan metabolisme semakin menurun yang pada akhirnya berkembang menjadi obesitas.
Demikian 4 pola hidup yang harus Anda hindari agar tidak obesitas. Semangat untuk berjuang hidup lebih sehat agar tubuh menjadi lebih bugar dan produktivitas meningkat.***