Benarkah Thrifting untuk Tujuan Baik? 10 Sisi Gelap Penjualan Baju Bekas Impor, Nomor 8 Paling Merugikan

- 25 Maret 2023, 04:25 WIB
Sisi gelap penjualan baju bekas impor
Sisi gelap penjualan baju bekas impor /Pixabay/angelsover.

BERITASUKOHARJO.com – Thrifting sedang marak di Indonesia karena diyakini untuk tujuan baik walaupun banyak yang belum tahu sisi gelap dari penjualan baju bekas impor.

Baru-baru ini pemerintah telah mempertegas peraturan penjualan baju bekas impor karena punya banyak sisi gelap dari kegiatan thrifting yang dipercaya untuk tujuan baik pada banyak kalangan.

Selain berisiko pada kesehatan, sisi gelap penjualan baju bekas impor dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan budaya sosial meskipun kehidupan lebih baik adalah tujuan thrifting.

Pada poin-poin berikut ini, BeritaSukoharjo.com telah melansir dari berbagai sumber tentang sisi gelap penjualan baju bekas impor dan thrifting yang diyakini masyarakat untuk tujuan baik.

Baca Juga: Yakin Thrifting Aman? Ini 7 Risiko dan Ancaman Memakai Pakaian Bekas Impor, Nomor 6 Bikin Merinding

1. Penipuan Terhadap Orang Miskin

Tujuan dari adanya penjualan baju bekas atau thrift adalah untuk disumbangkan dan membantu para warga miskin agar mendapatkan baju layak dengan harga murah.

Hal ini akhirnya menjadi tren yang dipercaya sebagai bentuk hidup hemat dan menjaga lingkungan dari dampak pembuangan pakaian bekas.

Asisten Profesor Veronica Isla dari Universitas Asia Pasifik mengatakan tren ini justru menciptakan gentrifikasi yang membuat masyarakat menengah dan kelas atas juga melakukan thrifting yang akhirnya menggeser masyarakat miskin.

Baca Juga: Buntut Drama Perundungan, Netizen Malah Geram kepada Selena Gomez karena Membela Hailey, Ada Apa?

Halaman:

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x