Dapatkah Pasien dengan Gangguan Kesehatan Mental Berpuasa Selama Bulan Ramadhan?

- 2 Maret 2023, 09:32 WIB
Pasien dengan gangguan kesehatan mental berpuasa selama Ramadhan
Pasien dengan gangguan kesehatan mental berpuasa selama Ramadhan /Unsplash/ Visual Karsa

Hanya ahli psikiatri yang bisa membantu seseorang agar tetap stabil selama puasa Ramadhan. Penundaan asupan obat sering menjadi masalah karena jadwal makan pasien berubah.

Beberapa pasien mendapatkan jadwal asupan obat yang telah diakomodasi dengan mengubah jamnya. Perubahan waktu meminum obat dapat dilakukan tanpa mengurangi dosis.

Baca Juga: Ide Jualan Bikin Tajir Melintir, Cocok Untuk Pemula, Cobain Resep Brownies Ekonomis Berikut

Seperti kasus gangguan bipolar, jadwal dan pola tidur sangat perlu diperhatikan. Erensoy menjelaskan bahwa obat penstabil suasana hati pada bipolar bersifat seperti Lithuril yang sangat penting untuk kadar darah dalam tubuh.

Erensoy menambahkan bahwa pasien dengan gangguan bipolar wajib berhati-hati ketika puasa karena lapar dan haus dalam waktu lama bisa berbahaya.

Keputusan diperbolehkannya puasa Ramadhan atau tidak hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada psikiter karena obat bipolar berpengaruh pada kadar darah.

Baca Juga: Bisa Dijadikan Lauk atau Cemilan, Resep dan Cara Buat Perkedel Tahu yang Garing di Luar dan Lembut di Dalam

Habib Erensoy juga menyampaikan bahwa Islam memberikan pengertian dan kebebasan bagi mereka yang sedang sakit dan tidak dapat berpuasa. Seperti halnya pada pasien penderita psikotik contohnya skifzofrenia yang gangguan kesehatan mentalnya sangat parah.

Kebanyakan dari pasien yang tidak diperbolehkan melaksanakan puasa Ramadhan yaitu pasien dengan obat dalam jumlah banyak.

Jika penyakit atau gangguan kesehatan mental seseorang dianggap ringan, maka ia diperbolehkan puasa asal tetap berada dalam pengawasan psikiaternya.

Halaman:

Editor: Francisca Adita Maya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah