FAKTA! Hasil Penelitian Ilmiah Ungkap Orang yang Hidup Sendirian Cenderung Lebih Mudah Depresi, Ini Alasannya

17 Februari 2024, 10:42 WIB
Orang yang hidup sendirian cenderung lebih mudah depresi /Pexels.com/Liza Summer/Pexels/Liza Summer.

BERITASUKOHARJO.com - Sebuah hasil penelitian ilmiah mengungkap fakta baru bahwa orang dewasa yang tinggal sendirian cenderung akan lebih mudah mengalami depresi dalam hidup. Benarkah demikian?

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari laman theguardian, sebuah laporan yang dirilis oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) CDC menyebutkan hasil penelitian ilmiah tentang depresi.

Hasil penelitian ilmiah tersebut menyebutkan fakta bahwa orang dewasa yang tinggal sendirian dalam hidupnya sebanyak 6,4  persen cenderung mengalami depresi.

Sementara itu, sebanyak 4,1 persen di antara orang dewasa yang tinggal bersama orang lain mengaku tidak mengalami kondisi depresi tersebut.

Baca Juga: Hasil Pemilu 2024 Versi Resmi KPU, Cek Hasil Perolehan Suara Caleg, Capres, dan Anggota DPD!

Hasil penelitian ilmiah ini menunjukkan perbedaan dari faktor gender, usia, pendapatan, dan kelompok ras yang dilakukan dalam penelitian beberapa tahun.

NCHS mengumpulkan data selama Survei Wawancara Kesehatan Nasional tahun 2021 dan berbicara kepada lebih dari 29.400 orang.

Pada saat itu, 16 persen orang dewasa di Amerika Serikat tinggal sendirian dan persentase ini meningkat pesat dalam lima dekade terakhir.

Menurut laporan tersebut, 37,9 juta orang hidup sendirian pada tahun 2022, naik 4,8 juta dibandingkan tahun 2012.

Baca Juga: 7 Manfaat Greek Yogurt, Makanan yang Digemari Idol K-Pop saat Diet, Bisa Jadi Rekomendasi Dietmu!

Persentase rumah tangga dengan satu orang meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 1962 dan 2022, tumbuh dari 13,6 persen menjadi 28,9 persen.

Depresi dan Faktor Ekonomi

Meskipun kesenjangan ini terlihat di sebagian besar kelompok, faktor ekonomi khususnya tampaknya memperburuk perasaan depresi, terutama di kalangan mereka yang tinggal sendirian.

Orang dewasa dengan pendapatan di bawah garis kemiskinan federal jauh lebih mungkin untuk melaporkan perasaan tertekan baik mereka tinggal sendiri atau bersama orang lain (masing-masing 14 persen dan 8,7 persen).

Baca Juga: Sekuel Dua Garis Biru: Film Dua Hati Biru yang Segera Tayang di Bioskop 2024, Tuai Spekulasi Netizen

Berbeda dengan mereka yang berpenghasilan menengah atas. Walaupun jumlah yang mengalami depresi lebih rendah dibanding yang ekonominya lemah, tetapi tetap saja mereka yang hidup sendiri cenderung lebih tinggi mengalami depresi ketimbang yang hidup bersama.

Sebanyak 3,2 persen orang dewasa berpenghasilan tinggi merasa depresi karena tinggal sendiri, sedangkan yang tinggal bersama orang lain hanya sebanyak 2,4 persen. 

Namun, laporan tersebut tidak semuanya merupakan malapetaka dan kesuraman bagi mereka yang hidup sendirian.

Lebih dari 90 persen orang yang tinggal sendirian tidak melaporkan perasaan depresi. Jika menyangkut kesehatan mental seseorang, kondisi kehidupan dan dan dukungan sosial yang ada di sekitar akan memberikan pengaruh.

Baca Juga: Apa Itu Sarkoma, Kanker yang Diidap Alice Norin? Berikut Pengertian, Gejala, dan Pengobatannya

Selain menanyakan responden tentang frekuensi dan intensitas perasaan depresi mereka, peneliti bertanya, “Seberapa sering Anda mendapatkan dukungan sosial dan emosional yang Anda butuhkan?”

Orang dewasa yang tinggal sendiri dan melaporkan tidak pernah atau jarang menerima dukungan sosial dan emosional hampir dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan mereka yang melaporkan hal yang sama dan tinggal bersama orang lain (masing-masing sebesar 19,6 persen dan 11,6 persen).

Namun, laporan tersebut juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam perasaan depresi di antara mereka yang mengatakan bahwa mereka selalu, kadang-kadang, atau biasanya menerima dukungan sosial dan emosional, terlepas dari apakah mereka tinggal sendirian atau bersama orang lain. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Tags

Terkini

Terpopuler