Mengintip Tradisi Kurban Ketika Merayakan Hari Raya Idul Adha

- 11 Juli 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi hewan kurban di Hari Raya Idul Adha
Ilustrasi hewan kurban di Hari Raya Idul Adha /PIXABAY/ulleo

BERITASUKOHARJO.com – Umat muslim di Indonesia pada hari Minggu, 10 Juli 2022 tengah bersuka cita merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 H. Di setiap daerah selalu memiliki tradisi yang berbeda dalam merayakannya.

Contohnya seperti tradisi di lingkungan Mardisari dan Kertosari yang berada di Kecamatan Temanggung.

Setelah melaksanakan salat Idul Adha, tradisi masyarakat muslim di Mardisari dan Kertosari adalah bersama-sama menyaksikan pemotongan hewan kurban.

Semua masyarakat muslim di lingkungan tersebut tidak hanya menyaksikan pemotongan hewan kurban saja, namun juga bersama-sama membantu proses pemotongan dan pembagian daging kurban.

Baca Juga: Ruben Onsu Alami Lesi Otak? Apa Itu? Kenali Gejala dan Penyebabnya, Simak Ulasan Lengkapnya

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari Infopublik.id, Sholahuddin selaku pengasuh pondok pesantren Al Munawar Mardisari mengatakan bahwa antusiasme masyarakat Mardisari dalam berkurban tahun 2022 ini cukup besar.

Menurut Sholahuddin, setelah 2 tahun perayaan Idul Adha terhalang oleh pandemi Covid-19, pada tahun ini semangat masyarakat dalam berkurban menjadi semakin besar.

Hal tersebut dapat dibuktikan dari jumlah hewan kurban yang diterima oleh panitia tahun ini dapat dikatakan cukup banyak, yaitu 10 sapi dan 28 kambing.

Baca Juga: Terbaru! PT.KAI Keluarkan Persyaratan Baru Untuk Perjalanan Mulai 17 Juli 2022

Semua hewan kurban tersebut tersebar di 3 lokasi yang berbeda, yaitu Mushola Al Istiqomah, Masjid Al Munawar, dan Masjid Darul Muttaqien.

Pada kesempatan yang sama, Handoko selaku panitia qurban dari Masjid Darul Muttaqien juga menjelaskan bahwa semua hewan kurban yang diterima panitia di lingkungan Mardisari dan Kertosari dibeli dari para peternak lokal.

Semua hewan kurban yang diterima oleh panitia dalam keadaan yang sehat dan memiliki mutu yang baik.

Selain itu, harga hewan kurban yang diterima, untuk sapi berkisar seharga 33 juta rupiah untuk sapi yang paling mahal, sedangkan untuk harga kambing berkisar dari 3,5 juta sampai 5 juta rupiah.

Baca Juga: Resep Puding Lapis Surabaya, Dijamin Enak dan Lembut

Keunikan tradisi di lingkungan Mardisari dan Kertosari ini adalah masyarakat tidak hanya menjadi penerima daging kurban tetapi juga ikut membantu proses pembagian daging kurban itu sendiri.

Handoko menambahkan bahwa daging kurban dibagikan kepada 500 orang warga. Semua daging akan dibagikan dengan cara diantar ke rumah-rumah warga.

Hal tersebut berguna untuk menjalin silaturahmi dengan warga di lingkungan Mardisari dan Kertosari.

Lasdiyanto selaku Ta’mir Mushola Al-Istiqomah mengungkapkan bahwa kebanyakan jamaahnya sudah menyisihkan uang setiap tahun untuk digunakan membeli hewan kurban.

Baca Juga: Resep Rendang Daging Sapi yang Empuk dan Bisa Tahan Lama, Buruan Coba!

Bobot sapi yang diterima oleh panitia kurban rata-rata dari 280 kg sampai dengan 300 kg.

Sebelum dipotong, hewan kurban tersebut sudah dicek terlebih dahulu oleh Dinas Peternakan untuk memastikan terhindar dari wabah penyakit mulut dan kuku yang saat ini tengah mewabah di Indonesia.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah