Tanah Angker Jadi Candi Untarayana, Tempat Tirakat Paranormal

3 Maret 2022, 21:31 WIB
Para petirakat, ketika melakukan semadi bersama di Candi Untarayana, Klaten /Sukoharjoupdate/Hery Honggo

SUKOHARJOUPDATE – Di Wilayah Kabupaten Klaten, ada sebuah area yang semula sangat angker dan sering ada kejadian tidak masuk akal yang berhubungan dengan mistis dan membuat musibah serta celaka bagi warga Dukuh Nayan, Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, tetapi belakangan ini telah berubah menjadi Candi Untarayana tempat tirakat Paranormal untuk menambah kewaskitaannya.

Misalnya, area itu sebelum berubah menjadi tempat tirakat, sering membikin kawatir warga setempat.

Di tanah kosong itu, dulu digunakan bermain voly para pemuda setempat, bulu tangkit dan untuk mencari rumput para pemelihara hewan ternak.

Baca Juga: Sinopsis Film Killing Season Tayang Jelang Tengah Malam, Adu Akting Robert de Niro dan John Travolta

Namun kenyataannya setiap kali digunakan sebagai sarana olah raga, pasti selalu ada pemainnya yang mengalami gangguan fisik, seperti terkilir dan patah tulang.

Dimana setiap ada pemuda yang olahraga dan mengalami cidera, sulit disembuhkan atau lama bisa pulih kembali.

Begitu juga jika untuk menggembala binatang piaraan,jika ternaknya dibiarkan makan rerumputan disana, hampir dipastikan ada ternaknya yang mati mendadak.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar 'Sepanjang Hidupku' didendangkan Pilot Band

Melihat kejadian yang berulang-ulang seperti itu, membuat warga disana pantang mendekati lokasi yang dianggap angker, bahkan menjauhi karena dianggap wingit dan dibiarkan tidak teurus, sehingga semakin tampak menyeramkan, menjadi rimbun banyak tumbuhan liar yang lebat.

Pada tahun 2000 kabar wingit-nya lokasi itu menjadi tersebar diberbagai penjuru daerah. Sehingga juga salah pemangku Adat dari Bali, yang bernama Pandhita Mpu Nabe Raka Darmika juga mendengarnya. Tapi Mpu Nabe ini justru bertapa beberapa hari disana.

Sebelum mengakhiri semadinya, dia mengambil sejumput tanah disekitarnya, apa yang terjadi? tanah yang ada digenggamannya itu berbau harum.

Baca Juga: Datangi Dapil saat Reses, Anggota Dewan Ini Dicurhati Warga soal Pemotongan Bansos

Beberapa hari kemudian Mpu Nabe bersama rombongan spiritualis dari Pulau Dewata itu, justru kembali dan mendatangi tanah angker dan gawat tersebut, untuk membangunnya.

Banguan itu mirip candi yang berornamen khas Pulau Bali. Selanjutnya digunakan sebagai sanggar pamujan.

Tepat tanggal 9 Desember 2007 digelar upacara ritual sesuci candhi pamujan yang dipimpin langsung oleh Mpu Nabe.

Baca Juga: Satlantas Polres Karanganyar Gelar Operasi Keselamatan Candi 2022, Ini Hasil Target di Hari Kedua

Sejak itu, lokasi itu dinamkan Candi Untarayana, sebagai tempat tirakat, semadi, dialog gaib, serta mempertajam indra keenem yang dimiliki paranormal, kaum indigo dan spiritualis.

Kendati setiap pengunjung yang datang memiliki tujuan yang berbeda–beda, namun intinya sama, mencari tuah, berdialog dengan para indigo, berkonsultasi untuk mendapat solusi dari masalah yang dihadapi. ***

Editor: Bramantyo

Tags

Terkini

Terpopuler