Sesaji Ayam Lacur, Syarat Ritual Di Goa Susuh Angin Lereng Merapi

- 1 Maret 2022, 10:28 WIB
orang yang ingin tirakat dengan cara bertapa bisa di mulai. Sesaat kemudian akan muncul tanda-tanda gaib berupa hembusan angin.
orang yang ingin tirakat dengan cara bertapa bisa di mulai. Sesaat kemudian akan muncul tanda-tanda gaib berupa hembusan angin. /Sukoharjoupdate/Honggo/

 

SUKOHARJOUPDATE - Meski letak goa Susuh Angin berada di perdukuhan terpencil dari keramaian, tepatnya di lereng Gunung Merapi, di Desa Sendangrejo, Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, namun banyak dikunjungi orang yang ingin bertapa di Goa Susuh Angin yang dikeramatkan itu.

Ada syarat khusus untuk menjalankan ritual disana, yaitu menyediakan sesaji berupa ingkung ayam beserta ubarampenya.

Sesaji ingkung ayam itu, meskipun bukan ayam cemani, tetapi harus berasal dari ayam jago (jantan) yang masih lacur (muda) dan diletakan didepan mulut goa.

Baca Juga: Janur Kuning Sarana Meramal Nasib Di Malam Jumat Paing

Namun jika merasa ribet menyajikan sesaji tersebut, juga bola menyediakan sesaji berupa ayam hidup. Jika para pertapa lebih memilih sesaji yang disebut terakhir itu, maka ayam itu harus diberi pakaian atau meskipun sederhana.

Baik sesaji ayam hidup maupun ingkung ayam yang diletakan di muluta tersebut, anehnya tidak memerlukan waktu yang lama, akan tersedot angina dari dalam goa, hingga baru akan keluar di hilir pantai selatan.

“Sehingga wajar jika kita pernah mendengar cerita orang menemukan ayam ditepi Pantai Selatan, karena kekuatan angina yang menarik masuk ke dalam goa itu sangat kuat, hingga tembus sampai pantai kekuasaan Kanjeng Ratu Kidul” ujar Tarno, warga setempat.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Cukur Gundul, Semangati Anak - Anak Penyintas Kanker, Begini Penampakannya

Memang sesaji ayam itu kabur dari mulut goa, hingga lari masuk hutan atau kebun warga di sekitar lokasi, namun sangat jarang terjadi.

Halaman:

Editor: Bramantyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x