Apakah Pilpres di Indonesia Pernah Satu Putaran? Film Dirty Vote Memberikan Jawaban

- 13 Februari 2024, 13:12 WIB
Film Dirty Vote menjawab pertanyaan apakah Pilpres bisa menang satu putaran
Film Dirty Vote menjawab pertanyaan apakah Pilpres bisa menang satu putaran /Instagram @dirtyvote.

BERITASUKOHARJO.com - Pada setiap Pemilihan Umum alias Pemilu, pilpres atau pemilihan presiden menjadi sorotan utama masyarakat.

Banyak masyarakat yang tentunya tak sabar menunggu Pemilu 2024 selesai dan mengetahui siapakah yang melanjutkan kepemimpinan puncak di negeri ini.

Semua pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam berbagai kesempatan kampanya mengklaim menang satu kali putaran, kemudian riuh tepuk tangan dan teriakan para pendukung menggema.

Sebenarnya apakah mungkin pilpres berlangsung satu putaran? Jawabannya adalah sangat memungkinkan.

Baca Juga: Berapa sih Anggaran Pemilu Masing-Masing TPS? Yuk Cek agar Tidak Ada Pihak yang Menyelewengkan!

Kemudian, apakah pilpres di Indonesia pernah berlangsung satu puataran? Jawabannya adalah pernah.

Dilansir BeritaSukoharjo.com dari film Dirty Vote yang sedang banyak dibicarakan masyarakat, berikut ini fakta mengenai sejarah pilpres di Indonesia yang berlangsung satu putaran.

Bagaimana Peraturan Pilpres Menang Satu Putaran?

Fakta dari film Dirty Vote disampaikan oleh Ahli Hukum Tata Negara, Feri Amsari. Pria berkacamata ini menjelaskan Pasal 6A ayat (3) UUD 1945 yang mengatur tentang ketentuan pilpres satu putaran.

Baca Juga: Komut PT Pertagas Niaga, Bambang Saputra Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum UNPAD, Angkat Tema Tentang UU yang Ideal

Dalam peraturan tersebut disebutkan:

“Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Syaratnya mereka adalah mereka harus memperoleh lebih dari 50% suara dan harus memenangkan sebaran wilayah dari 20 provinsi yang asalnya setengah jumlah provinsi di Indonesia yang saat ini 38 provinsi. Setengah lebihnya adalah 20 provinsi," kata Feri Amsari. 

"Dan setiap kemenangan di 20 provinsi itu harus disertai kemenangan lebih dari 20% suara minimum di setiap provinsi."

Baca Juga: 81 Lembaga Survei Resmi Telah Dirilis KPU, Jangan Sampai Kegocek Lembaga Hitung Cepat Abal-Abal!

Pernahkah Pilpres di Indonesia Satu Putaran?

Lebih lanjut, Feri Amsari menjelaskan sejarah kemenangan pilpres satu putaran tepatnya yang terjadi pada Pemilu 2009.

“Jika kita amati, kemenangan satu putaran yang pernah terjadi dalam sejarah Pemilu kita pasca reformasi, di mana Pemilu Presiden 2009 memperlihatkan kemenangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jadi, tidak mudah bagi seorang calon presiden memenangkan 50 persen suara dalam satu putaran pemilu. 50 persen suara bukan faktor tunggal."

Sebaran wilayah hasil Pemilu juga turut menentukan kemenangan pilpres satu putaran. Pulau Jawa adalah dengan populasi penduduk terbesar. Jumlah penduduk di Pulau Jawa mencapat 115 juta suara pemilih.

Baca Juga: Menemukan Dugaan Kecurangan Pemilu? Laporkan secara Online di Platform Berikut, Cek Juga Syarat Lengkapnya!

Namun, jika dilihat sebaran hanya memiliki 6 provinsi. Jika dibandingkan dengan Pulau Sumatera yang sangat menentukan sebaran wilayah. Pulau Sumatra memiliki 10 Provinsi sehingga sangat menentukan sebaran wilayah tersebut.

Sebaran wilayah yang tidak kalah penting adalah Pulau Papua. Pulau Papua sebelumnya hanya memiliki 2 provinsi.

Saat ini mereka telah memiliki 4 provinsi baru sehingga totalnya menjadi 6 provinsi. 4 Provinsi baru ini akan langsung mengikuti Pemilu 2024.

Padahal pengalaman provinsi baru Kalimantan Utara yang didirikan tahun 2013, tapi mereka tidak bisa ikut pada Pemilu 2014.

Mereka harus menunggu 6 tahun untuk bisa ikut Pemilu 2019. Cukup panjang untuk Kalimantan Utara agar bisa ikut Pemilu.

Demikian sejarah dan persyaratan pilpres bisa menang satu putaran. Apa pun hasil Pemilu besok, semoga Indonesia mendapatkan pemimpin yang amanah dan dijauhkan dari pemimpin yang culas. Pilihlah pemimpin sesuari hati nurani. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah