Tagar 'Blokir Kominfo' Ramai di Twitter, Beberapa Orang Mengaku Menerima Ancaman

2 Agustus 2022, 10:27 WIB
Tagar 'blokir Kominfo' ramai di Twitter /Twitter @secgron.

BERITASUKOHARJO.com – Kominfo beberapa waktu yang lalu telah meblokir Paypal. Protes dari warganet pun membanjiri jagat maya, salah satunya dengan menaikkan tagar blokir Kominfo di Twitter.

Kominfo sendiri, pada Senin, 1 Agustus 2022, telah mengumumkan bahwa blokir Paypal telah dibuka untuk sementara agar masyarakat dapat menarik aset mereka.

Di lain sisi, beberapa orang mengakui mendapat teror dan ancaman karena aksi protes dan tagar blokir Kominfo yang mereka naikkan.

Salah satunya ada akun Twitter @secgron yang membagikan sejumlah tangkapan layar pesan yang berisi teror dan ancaman.

Baca Juga: Resep Ayam Rica-Rica Pedes Nampol, Super Mudah Dibuat, Pemula Dijamin Bisa Masak!

Bahkan disebutkan di cuitannya itu, seorang anak yang berusia 14 tahun, Sirilius Kevin, tidak luput dari ancaman para pihak yang belum diketahui ini.

Melayangkan ancaman kepada anak tentu saja sudah mencederai hak-hak anak. Seperti yang diberitakan oleh BeritaSukoharjo.com beberapa waktu yang lalu mengenai peringatan Hari Anak Nasional 2022.

Dilansir BeritaSukoharjo.com pada Selasa, 2 Agustus 2022, dari akun Twitter @secgron, setidaknya ada 10 orang yang melapor menerima teror dan ancaman.

Mereka yang menerima teror dan ancaman ini adalah para pelaku kreatif di Indonesia, di antaranya Resi Respati, Frans Allen, Sirilius Kevin, Naufaldi Satriya, yang adalah kelompok software engineer.

Baca Juga: Bantah Tulisan Sebastian Powell, Layanan Imigrasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Kurang dari 1 Jam

Ada pula kelompok stand up comedian, di antaranya, Tretan Muslim, Arie Keriting, dan Dustin Tiffani.

Sementara itu, dua orang lainnya adalah ilustrator. Mereka adalah Barlie Ve dan seseorang dengan nama Kemotherapy. Lalu yang terakhir ada seorang content creator, Eno Bening.

Pada hari Minggu, 31 Juli 2022, seorang pengguna Twitter @_bagasnanda_ juga membeberkan bahwa seusai mengikuti space, seorang pembicara dalam space itu mendapat teror.

Baca Juga: Bosan Roti Tawar Gitu-Gitu Aja? Cobain Resep Cemilan Simple Ini, Lain Daripada yang Lain, Cuma 4 Bahan!

"Lagi kejadian yang tak terduga setelah acara space yang disediakan untuk bahas Kominfo, salah satu pembicara mendapatkan teror melalui WhatsApp," tulisnya.

"Nomor tersebut dapat mengetahui nomor pembicara entah dari mana sampai mengirimkan foto dan email. Apakah data pribadi kita hanya dianggap mainan?"

Akun-akun yang membagikan informasi ini lantas dibanjiri komentar warganet. Mereka terpancing dengan sebuah unggahan yang membeberkan bahwa Kominfo menggunakan produk yang belum terdaftar.

Baca Juga: Resep Otak-Otak Ayam, Cemilan Sehat Dilengkapi dengan Bumbu Kacang, Cocok Jadi Ide Jualan

Sebuah akun Twitter @alfianuzi lah yang membagikan video pendek tersebut. Di dalam video pendek itu, terlihat sebuah nama Incapsula inc yang ternyata adalah sebuah platform pengiriman aplikasi berbasis cloud.

Incapsula merupakan perusahaan asal Amerika. Biasanya, Incapsula digunakan sebagai layanan Content Delivery Network (CDN) yang berguna untuk mengurangi beban kerja web hosting.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari Kominfo terkait kebenaran video pendek yang beredar dan menimbulkan spekulasi miring di jagat maya itu. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Tags

Terkini

Terpopuler