Mengenal Apa Itu Stunting yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Indonesia? Kenali Cara Pencegahannya

- 26 Februari 2023, 08:15 WIB
Ilustrasi - cara pencegahan stunting untuk pertumbuhan anak Indonesia
Ilustrasi - cara pencegahan stunting untuk pertumbuhan anak Indonesia /Freepik/freepik

BERITASUKOHARJO.com – Berdasarkan laman Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, percepatan penurunan stunting di Indonesia telah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Dikutip BeritaSukoharjo.com melalui Instagram @kemenkes_ri, pada tahun 2022 angka stunting pada anak di Indonesia sebesar 21,6 persen. Dengan target Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yaitu pada tahun 2024 bisa turun sampai di angka 14 persen.

Pencapaian di tahun 2022 tersebut sudah mengalami penurunan angka stunting dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 24,4 persen. Provinsi dengan penurunan angka stunting terbesar yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Sumatera Selatan. Hal ini menunjukkan jika tiga provinsi tersebut sudah cukup paham terkait cara pencegahan stunting.

Stunting merupakan suatu kondisi balita kekurangan gizi kronis sehingga akan mempengaruhi keterlambatan pertumbuhan anak tidak sesuai standarnya. Hal ini menjadi fokus presiden karena jika ditinjau jangka panjang, stunting akan mengakibatkan keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko terserang penyakit kronis.

Baca Juga: Tak hanya Roti Tawar, Ini 5 Jenis Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari bagi Penderita Diabetes

Detil cara pencegahan stunting dapat dilakukan yaitu ibu dianjurkan memenuhi kebutuhan gizi anak melalui pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, dan dilanjutkan sampai 2 tahun. Selain itu, memberikan MP – ASI (6 – 23 bulan) yang kaya akan protein hewani seperti telur, daging, ikan, dan ayam setiap makan.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), stunting adalah ketika anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severely stunted).

Data SGI (Status Gizi Indonesia) tahun 2022 menunjukkan jika stunting pada anak balita bisa terjadi sejak sebelum lahir, dan mengalami peningkatan 1,6 kali pada rentang usia 6-12 bulan 13,7%, ke 12-13 bulan 22,4%.

Baca Juga: 7 Tips Mengatasi Bosan Belajar ala Jerome Polin, Nomor 7 Penting Banget!

Halaman:

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah