Serupa Tapi Tak Sama! Terdapat Perbedaan antara Penyakit Maag dan Gerd Beserta Penyebab yang Harus Diketahui

11 April 2023, 21:01 WIB
Ilustrasi - Terdapat perbedaan antara penyakit Maag dan GERD /Pixabay.com/derneuemann/22 images

BERITASUKOHARJO.com – Banyak yang mengira bahwa penyakit Maag dan GERD adalah penyakit yang sama. Namun, ternyata ada perbedaan antara penyakit Maag dan GERD.

 

Penyakit Maag (Gastritis) dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah dua kondisi medis yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Meskipun gejalanya serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal penyebab dan pengobatan.

Penyakit Maag adalah kondisi yang menandakan adanya masalah pada lambung, sementara GERD adalah kondisi penyakit yang jauh lebih serius daripada Maag.

Pada penderita penyakit Maag, akan merasakan ketidaknyamanan di bagian perut atas atau dada setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.

Baca Juga: 5 Manfaat dan Bahaya Konsumsi Bayam bagi Kesehatan, Jangan Sampai Berlebihan!

Sedangkan pada penderita penyakit GERD, naiknya asam lambung menuju esofagus yang akan menyebabkan nyeri di ulu hati atau sensasi terbakar di bagian dada.

Sekilas memang terlihat serupa, tapi ternyata kedua penyakit tersebut berbeda. BeritaSukoharjo.com telah merangkum perbedaan GERD dan Maag beserta penyebab yang harus Anda ketahui melalui situs web herminahospitals sebagai berikut.

 

Penyebab Penyakit Maag

 

Adapun penyebab dari timbulnya Maag adalah rasa sakit karena mengonsumsi makanan atau minuman tertentu yang mengakibatkan peradangan pada dinding lambung.

Baca Juga: WASPADA! Bahaya Merokok Setelah Berbuka Puasa, Perut Kosong Bisa Bawa Penyakit

 

Penyebab Penyakit GERD

 

Sedangkan untuk penyakit GERD, penyebab dari timbulnya penyakit ini adalah karena paparan asam lambung yang naik ke kerongkongan yang mengakibatkan erosi pada mukosa esofagus.

Hal tersebut juga terjadi disebabkan oleh melemahnya katup esofagus, sehingga asam lambung yang seharusnya tidak bisa ke atas jadi bisa naik melewati katup esofagus dan membuat iritasi di bagian dinding esofagus.

 

Faktor risiko penyakit Maag meliputi konsumsi alkohol, merokok, konsumsi obat tertentu, dan stres. Sedangkan faktor risiko GERD meliputi obesitas, kehamilan, makan berlebihan, dan mengangkat benda berat.

Baca Juga: Nyeri Tumit Setelah Berlari: Apa Penyebab dan Pengobatan yang Efektif? Simak Selengkapnya

Diagnosis penyakit Maag biasanya dilakukan melalui pemeriksaan endoskopi atau tes darah. Sedangkan untuk GERD, dokter dapat mendiagnosis melalui pemeriksaan endoskopi, tes pH esofagus, dan pencitraan medis seperti MRI atau CT scan.

Meskipun gejalanya serupa, penting untuk membedakan antara penyakit Maag dan GERD agar dapat memilih pengobatan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala yang tidak nyaman pada sistem pencernaan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi Anda.***

Editor: Rihan Afifah

Tags

Terkini

Terpopuler