Sebuah penelitian dari Universitas di Williamsburg memprediksi bahwa suku bunga Argentina kepada China sebesar Rp1,2 Triliun hingga Rp2 Triliun sesuai kenaikan setiap waktunya.
Negara lain yakni Suriname, yang tidak bisa membayar utang dari China sampai salah satu rekening milik negara tersebut harus disita meskipun masuk dalam wilayah negara maju Amerika Selatan.
Saat itu, Suriname dilanda kesulitan perekonomian dan krisis akan perkembangan minyak.
Selanjutnya ada Pakistan yang sempat bermasalah karena punya banyak tunggakan utang kepada China yang membuat perekonomian kedua negara tersebut berisiko jatuh secara drastis.
Beruntungnya, bencana alam karena banjir yang dahsyat sampai sepertiga wilayah di negara tersebut tenggelam bisa diatasi, Pakistan secara cepat bisa mengembalikan hutangnya ke China.
Tidak hanya itu, ternyata beberapa negara Afrika dan Sri Lanka juga punya problematika yang sama dan mengalami kegagalan untuk membayar utang kepada China.
Baca Juga: TOP! 20 SD Negeri di Sukoharjo, Jawa Tengah ini Masuk Akreditasi A, Nomor 1 SD Negeri Jombor 3!
Kenya dan Angola juga sempat menjadi bahan pembicaraan tentang pelunasan utang karena meminjam dana kepada China karena tidak stabilnya negara akibat Covid-19 dan harga minyak.
Negara Zambia bahkan tidak bisa membayar utang senilai 17 Miliar Dolar atau Rp251 Triliun di tahun 2020 karena mengalami kesulitan ekonomi sejak pandemic Covid-19 pada tahun 2020.