Apa Saja Karakter Pemilih Muda pada Pemilu 2024? Cek Penjelasan Ini, Baca Selengkapnya!

- 15 Februari 2024, 09:20 WIB
Ilustrasi pemilih muda di Pemilu 2024
Ilustrasi pemilih muda di Pemilu 2024 /Antara/Asprilla Dwi Adha.

BERITASUKOHARJO.com - Pemilu 2024 memiliki keunikan tersendiri. Pada pemilu ini, jumlah pemilih muda menduduki lebih dari 50 pertama sen dari semua daftar pemilih tetap (DPT).

Pemilih muda tentu saja memiliki karakter berbeda jika dibandingkan pemilih yang lebih tua, sebagaimana dilansir BeritaSukoharjo.com dari kanal YouTube KPU RI yang menayangkan podcast dengan seorang peneliti muda yang membahas isu pemilih muda.

Video yang tayang pada hari Rabu tersebut, 14 Februari 2024, telah ditonton ebih dari 3.000 kali dan mendapatkan perhatian netizen.

Peneliti dari Center for Strategic and International Studies, Nori Okthariza, menjelaskan bahwa mayoritas pemilih Pemilu 2024 berusia 17 - 30 tahun.

Baca Juga: Madame Web: Film Adaptasi Komik Marvel yang Dibintangi Dakota Johnson, Apa Hubungannya dengan Spider-Man?

Dari seluruh jumlah pemilih yang berjumlah kurang lebih 204 juta, sebanyak 52 persen merupakan pemilih muda alias pemula.

Menurut Nori, ada beberapa karakter dari pemilih pemuda, di antaranya sebagai berikut. 

Pendidikan Relatif Lebih Baik

Pria berkaca mata ini menjelaskan bahwa rata-rata pendidikan masyarakat Indonesia adalah kelas 2 - 3 SMP. Namun para pemilih muda memiliki pendidikan yang lebih baik. Sebanyak 56 persen pemilih muda merupakan lulusan SMA.

Pendidikan yang lebih baik ini tentu saja juga diikuti oleh literasi politik yang lebih baik terjadap isu sosial kemasyarakatan. Mereka akan bisa membaca dan mebandingkan.

Baca Juga: Waspadai 9 Kebiasaan yang Dapat Menguras Energi Anda, Simak Selengkapnya!

“Itu nantinya akan mempengaruhi cara mereka memilih baik partai, memilih capres, memilih gubernur, dan sebagainya," kata Nori.

"Mereka akan lebih detail dan bisa melakukan riset kecil-kecilan secara mandiri sebelum menentukan pilihan."

Preferensi Memilih Berdasarkan Isu-Isu Strategis

Pria yang sedang melanjutkan studi S3 di Amerika ini juga menjelaskan bagaimana karakter pemilih muda di Amerika Serikat dan pemilih muda di Indonesia. Di Amerika, karakter pemilih yang kuliah cenderung memilih Partai Demokrat.

Sementara itu, untuk pemilih orang tua memilih Partai Republik. Namun, preferensi politik anak muda di Indonesia lebih cair dan tidak kaku seperti di Amerika. Mereka lebih melihat dari kacamata isu dibandingkan partai atau orang-orangnya.

Baca Juga: Luna Maya Bingung Cara Nyoblos Caleg di Bilik Suara TPS, Warga Ramai-Ramai Ajari dari Luar!

Begitu juga dengan arah politik di Indonesia yang semakin menggembirakan. Masing-masing calon banyak yang terjun ke masyarakat dengan dialog substantif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh CSIS pada tahun 2018 pemilih muda lebih memilih pemimpin yang sederhana dan merakyat, sedangkan penelitian tahun 2022 anak-anak muda lebih mementingkan aksi teknokratif.

Sebagai contoh anak muda lebih tertarik dengan bagaimana pandangan pemimpin berkaitan anti korupsi, kepemimpinan, dan mendatangkan peruabahan.

Urutan isu stratagis yang diminati oleh pemilih muda diantaranya kesejahteraan, lapangan kerja, pemberantasan korupsi, demokrasi, dan kesehatan.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Dirty Vote, Film Dokumenter yang Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Hal yang menggembirakan berdasarkan penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan: “91 persen anak muda menyatakan akan ikut memilih.”

Tantangan Menggaet Pemilih Muda

Cara menarik pemilih muda ternyata bukan hanya tentang konten-konten yang menghibur. Justru pemilih muda memiliki preferensi lebih ke substansi dari konten tersebut.

Oleh karena itu, tantangan untuk menarik pemilih muda adalah dengan mengemas konten yang menarik, tetapi tetap memberikan substansi di dalamnya.

Demikian karakter pemilih muda pada Pemilu 2024. Semoga ke depannya arah demokrasi di Indonesia selalu lebih baik. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x