Kenali Perbedaan Quick Count, Real Count, dan Exit Poll dalam Pemilu! Seperti Apa? Simak di Sini

- 14 Februari 2024, 19:57 WIB
Perbedaan Quick Count, Real Count, dan Exit Poll Pemilu
Perbedaan Quick Count, Real Count, dan Exit Poll Pemilu /Unsplash/Glen Carrie.

BERITASUKOHARJO.com - Istilah quick count, real count, dan exit poll sering kali muncul setiap ada pemilihan umum (pemilu).

Pada Pemilu 2024 yang jatuh pada Rabu, 14 Februari 2024, masyarakat akan menjumpai istilah tersebut selama penghitungan suara.

Sebelum hari pemilu tiba, tentunya masyarakat perlu mengetahui perbedaan antara quick count, real count, dan exit poll.

Sebab, setiap orang tentu ingin segera mengetahui siapa pemenang dalam pemilu, terutama pemenang pilpres pada Pemilu 2024 ini.

Baca Juga: 3 Jenis Tabungan yang Harus Mulai Ditabung Sejak Single, yuk Persiapkan Masa Depan!

Sebelum dijelaskan perbedaan quick count, real count, dan exit poll, perlu diketahui bahwa proses perhitungan suara Pemilu 2024 berlangsung selama dua hari.

Hal itu berdasarkan Peraturan KPU RI Nomor 3 Tahun 2022 bahwa proses perhitungan suara berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024 hingga Kamis, 15 Februari 2024.

Tentu, tidak mudah untuk menghitung suara pemilu untuk negara seluas Indonesia. Hasil penghitungan suara yang cepat dan valid sangat dinantikan masyarakat.

Oleh karena itu, muncul metode quick count, real count, dan exit poll untuk mendapat hasil perolehan suara yang mendekati jumlah sebenarnya yang akan diresmikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Juga: Luna Maya Bingung Cara Nyoblos Caleg di Bilik Suara TPS, Warga Ramai-Ramai Ajari dari Luar!

Umumnya ada tiga cara untuk mengetahui perolehan suara pemilu yaitu quick count, real count, dan exit poll. Apa perbedaan di antara tiga bentuk penghitungan suara itu?

Dihimpun dari berbagai sumber bahwa quick count, real count, exit poll memiliki perbedaan dalam data, metode, dan lembaga penyelenggaranya. Berikut ini akan dijelaskan perbedaan dari tiga metode tersebut.

Quick Count

Quick count berasal dari kumpulan berita acara hasil penghitungan formulir model C1 di tempat–tempat pemungutan suara (TPS) yang menjadi sampel.

TPS digunakan sebagai sampel data karena untuk mendekati jumlah angka yang sebenarnya. TPS yang dijadikan sampel harus banyak jumlahnya, lokasinya tersebar, representatif, dan dipilih acak.

Baca Juga: 3 Resep Menu Diet Berbahan Kurma: Rasanya Enak, Gampang Dibuat, dan Dijamin Sehat! Yuk Cobain

Quick count dihitung menggunakan metode sampling dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error/MoE) yang kecil, umumnya 5 persen ke bawah.

Jadi, semakin kecil MoE, maka makin banyak sampel yang diperlukan, tapi hasilnya semakin mendekati angka sebenarnya.

Quick count diselenggarakan oleh lembaga-lembaga survei yang terdaftar. Lembaga survei tersebut hanya mengambil sampel di beberapa TPS untuk mewakili semua TPS.

Tujuannya untuk mengumumkan secepatnya hasil proyeksi penghitungan suara kepada publik. Hasil quick count biasanya sudah keluar pada malam hari setelah berlangsung pemungutan suara.

Baca Juga: Warna-warni Pemilu 2024: Ikut Coblosan Berasa Hadir ke Kondangan! Intip Dekorasi Unik Tempat Pemungutan Suara

Meski cepat dalam penghitungan, tetapi hasil quick count tidak seakurat dari real count. Sebab, TPS yang dipilih belum tentu mewakili seluruh TPS. Oleh karena itu, hasil quick count sifatnya prediksi.

Metode quick count diselenggarakan oleh lembaga-lembaga survei atau media massa. Di Pemilu 2024, hasil quick count dapat disaksikan melalui siaran televisi maupun website lembaga survei yang telah mendapat izin resmi dari KPU.

Real Count

Real count berasal dari kumpulan berita acara hasil penghitungan formulir model C1 di seluruh TPS yang ada. Real count merupakan metoda sensus yang mengambil semua data sebenarnya dari seluruh TPS.

Real count dihitung berdasarkan input data yang ada dalam hasil pindai (scan) formulir C1 dari TPS ke server penyelenggara pemilu.

Baca Juga: Tinta Pemilu 2024 Berwarna Emas? Berikut Penjelasan Mengenai Fenomena Tersebut Disertai Kandungannya

Meski diambil dari seluruh data, tetapi hasil penghitungan real count tidak lepas dari kesalahan input. Oleh karena itu, penentuan hasil pemilu tetap menggunakan rekapitulasi berjenjang secara manual.

Real count tergolong lebih akurat untuk menentukan pemenang pemilu. Real count menyajikan data yang riil di seluruh TPS secara berjenjang.

Namun, penghitungan suaranya memerlukan waktu yang jauh lebih lama. Real count diselenggarakan oleh KPU. Metode penghitungan suara real count sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Exit Poll

Exit poll berbeda metode dengan quick count dan real count. Exit poll merupakan survei hasil pemilu yang menggunakan sampel TPS secara representatif.

Baca Juga: Simak Fakta Menarik Tinta Pemilu! Ini dia Aturan, Fungsi, dan Syarat di Balik Penggunaannya

Metode exit poll menanyakan pilihan pemilih selepas keluar dari TPS. Lalu, dilakukan wawancara tatap muka atau kuesioner terstruktur dengan pemilih di TPS untuk mengetahui calon mana yang terpilih.

Exit poll ditujukan untuk mengetahui opini publik atau pola perilaku pemilih, setelah seseorang keluar dari bilik suara di TPS. Exit poll tidak mewawancarai seluruh pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap di TPS.

Exit poll dianggap mencerminkan gambaran akhir dari pilihan pemilih, meski memiliki tingkat kesalahan yang relatif kecil jika dibandingkan dengan hasil jajak pendapat. 

Exit poll tertuju dengan menanyakan langsung pemilih mengenai calon pilihannya di TPS tertentu. Namun, dari pertanyaan itu, akan diketahui informasi mengenai alasan memilih sehingga distribusi suara pemilih dapat diketahui lebih dalam. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah