Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa setelah ekspor minyak goreng dilarang pada April lalu, pasokan pun telah melebihi kebutuhan nasional bulanan.
"Setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April, pasokan kita mencapai 211.000 ton," kata Presiden Jokowi.
"Sudah melebihi kebutuhan nasional bulanan kita. Harga-harga pun beranjak turun."
Atas dasar itulah Presiden Jokowi dan jajaran Pemerintah memutuskan untuk membuka kembali ekspor minyak goreng.
Baca Juga: Dituding Menipu, Medina Zein Dilaporkan Uya Kuya, Begini Penjelasan Polisi
Selain mempertimbangkan pasokan serta harga, Pemerintah juga melihat adanya 17 juta tenaga kerja di industri sawit.
Adapun belasan juta tenaga kerja dalam industri sawit tersebut, termasuk petani sawit, pekerja, serta tenaga pendukungnya.
"Maka, berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta tenaga kerja di industri sawit -- petani, pekerja, dan tenaga pendukung lainnya -- saya putuskan bahwa ekspor minyak goreng dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," jelas Presiden Jokowi panjang lebar.
Baca Juga: 4 Fakta tentang Hunting Dogs, Drama Baru Kim Sae Ron yang Terancam Syuting Ulang
"Terima kasih kepada para petani sawit atas pengertian dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas," tutupnya. ***