Cacar Monyet Terdeteksi di Indonesia? Apa Bedanya dengan Cacar Air dan Bagaimana Pencegahannya?

- 12 Juni 2023, 12:46 WIB
Pencegahan dan perbedaan cacar monyet dengan cacar air
Pencegahan dan perbedaan cacar monyet dengan cacar air /dok Dinkes NTB

BERITASUKOHARJO.com - Cacar monyet penyakit yang menjadi perhatian publik di tengah pandemi. Penyakit ini hadir di tengah turunnya angka penderita COVID-19. 

Dari data yang WHO keluarkan cacar monyet menyerang ke 3 region WHO yaitu Eropa, Amerika dan Western Pacific. Dan membuat para pejabat kebijakan di bidang kesehatan menjadi waspada.

Di Indonesia sendiri penyakit cacar monyet baru terdeteksi satu orang. Pasien tersebut langsung di karantina setelah diketahui terkena cacar monyet akibat perjalanannya dari luar negeri.

Baca Juga: CACAR AIR JANGAN DIGARUK! Simak Penyebab, Cara Penyembuhan, Pencegahan Penularan, dan Cara Hilangkan Bekasnya

Namun sebenarnya apa bedanya sih cacar monyet dengan cacar air yang biasa dikenal oleh masyarakat?

Berikut informasi yang BeritaSukoharjo.com dapatkan dari narasumber Dr. dr. Muhammad eko Irawanto, SP.KK(K), FINSDV, FAADV yang merupakan Ketua Ikatan Dokter Indonesia daerah Surakarta dan masih aktif bekerja di Catalunya Skin Center pada 12 Juni 2023.

Tentang Cacar Monyet dan Perbedaan dengan Cacar Air

Menurut Dr. dr. Muhammad eko Irawanto, SP.KK(K), FINSDV, FAADV dari virus penyebarannya cacar monyet berasal dari monkeypox sedangkan cacar air dari Varicella zoster

Kedua virus ini memiliki kemiripan penyebab dan gejala yang sama dan susah dibedakan tapi secara klinis virus ini memiliki gambaran klinis yang berbeda. 

Virus cacar air sendiri ditularkan hanya lewat sesama manusia. Dan yang terkena hanya manusia saja, biasanya penularan melalui percikan ludah, ngobrol, batuk atau bersin kurang lebih 3 jam dari terhirupnya droplet dan masuk lalu terkena cacar. 

Sedangkan cacar monyet awal mulanya berawal dari binatang, biasanya monyet, tikus atau tupai. Ketika hewan tersebut terkena infeksi bisa menularkan ke manusia, biasanya metode menularkannya karen kontak manusia dengan hewan melalui gigitan. 

Bisa juga melalui air liur dari hewan yang memiliki virus tersebut yang mengenai manusia, maka manusia itu juga akan terkena virus juga. 

Baca Juga: Apakah Bekas Cacar Air Bisa Hilang? Ini Cara Perawatan Kulit yang Tepat agar Memulihkan Penampilan Penderita

Gejala Cacar Monyet

Gejalanya hampir sama dengan cacar air, jika droplet sudah masuk ke tubuh dengan rentang waktu 1-2 minggu bisa menyebabkan penyakit cacar monyet. Ditandai dengan adanya demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, kelelahan, atau badan terasa tidak enak dalam 1-3 hari. 

Selanjutnya keluar lenting air seperti melepuh, awalnya berwarna bening tapi beberapa hari kemudian berwarna seperti nanah. Lalu cairan akan kering dan membentuk bopeng, semakin lama akan mengelupas dengan sendirinya. 

Hanya saja secara teori cacar monyet muncul dari wajah baru meluas ke seluruh tubuh. Tapi jika cacar air mulai dari tengah tubuh, bisa mulai dari perut, atau punggung lalu menyebar ke seluruh tubuh. Perbedaan lain, secara umum cacar monyet lebih ringan dari cacar air. 

Namun secara teoritis cacar monyet bisa menyebabkan munculnya penyakit lain seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran tersebut bisa terjadi di leher, ketiak, atau area lipat paha.

Biasanya dalam seminggu virus sudah tidak menular lagi, jadi ketika virus masuk, tubuh berusaha melawan virus tersebut dan akan teratasi setelah 7 hari. Dan rata-rata cacar menular 3 hari sebelum keluar gelembung air sampai seminggu setelah gelembung air keluar. 

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Anjurkan Rutin Ramuan Herbal ini, Kolesterol Hingga Darah Tinggi Sembuh! Simak Resepnya

Cara Penanganan Cacar Monyet

1. Periksakan ke dokter untuk menerima pengobatan yang dibutuhkan. 

2. Makan makanan yang bergizi seimbang untuk menambah sistem kekebalan tubuh yang membantu melawan virus. Tidak perlu menghindari makanan jika tidak ada alergi khusus.

3. Menjaga kebersihan diri. Mandi boleh dihindari jika terjadi demam tinggi atau gejala yang tidak nyaman lainnya. Jika ingin mandi gunakan air yang hangat. Kemudian lap secara perlahan agar lenting tidak pecah dan menularkan daerah lain.

4. Menjaga kebersihan alat pribadi. Pisahkan alat pribadi seperti handuk dan baju agar tidak tercampur dengan milik orang lain supaya tidak terjadi penularan.

5. Hindari kontak dengan hewan yang membawa virus.

6. Istirahat dan karantina. Isolasi pasien yang terinfeksi dari orang lain.

7. Gunakan alat pelindung diri minimal masker bagi penderita maupun orang sekitarnya.

8. Rajin cuci tangan dengan baik dan benar setelah melakukan kontak dengan hewan atau manusia yang terkena infeksi.

Berikut merupakan sekilas informasi yang BeritaSukoharjo.com sampaikan. Meskipun kasus dari penyakit cacar monyet baru terdeteksi satu, tapi masyarakat harus tetap waspada terhadap lingkungan sekitar dan kesehatan diri sendiri.

Salam sehat!***

Editor: Francisca Adita Maya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah