Faktor risiko penyakit Maag meliputi konsumsi alkohol, merokok, konsumsi obat tertentu, dan stres. Sedangkan faktor risiko GERD meliputi obesitas, kehamilan, makan berlebihan, dan mengangkat benda berat.
Baca Juga: Nyeri Tumit Setelah Berlari: Apa Penyebab dan Pengobatan yang Efektif? Simak Selengkapnya
Diagnosis penyakit Maag biasanya dilakukan melalui pemeriksaan endoskopi atau tes darah. Sedangkan untuk GERD, dokter dapat mendiagnosis melalui pemeriksaan endoskopi, tes pH esofagus, dan pencitraan medis seperti MRI atau CT scan.
Meskipun gejalanya serupa, penting untuk membedakan antara penyakit Maag dan GERD agar dapat memilih pengobatan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala yang tidak nyaman pada sistem pencernaan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi Anda.***