WHO Resmi Menyatakan Wabah Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global

24 Juli 2022, 11:12 WIB
Ilustrasi cacar monyet, WHO telah menyatakan bahwa wabah cacar monyet menjadi darurat kesehatan global /Freepik/frommorino

BERITASUKOHARJO.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah cacar monyet atau monkeypox, sebagai darurat kesehatan global.

Dalam pertemuan ke-2 International Health Regulation (IHR) yang berlangsung pada hari Kamis, 21 Juli 2022, dari pukul 12.00 hingga 19.00 waktu setempat, WHO membahas laporan terbaru atas kasus cacar monyet yang berkembang.

Dilansir BeritaSukoharjo.com dari laman resmi WHO, sebelumnya sebanyak 3.040 kasus cacar monyet dilaporkan ke WHO, dari 47 negara pada awal Mei 2022.

Sejak laporan kasus itu, kasus cacar monyet terus meningkat, dan sekarang dilaporkan sekitar 14.533 kasus dari 72 negara, dari data yang diterima WHO.

Dalam pembahasan ini, anggota komite tidak mencapai konsensus untuk penetapan darurat kesehatan global.

Baca Juga: Resep Pisang Aroma, Cemilan Enak Hanya 4 Bahan, Cocok Untuk Teman Akhir Pekanmu

Namun setelah mempertimbangkan pandangan anggota komite dan penasehatnya, serta beberapa faktor lainnya, WHO Director-General resmi menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

Selain itu karena meningkatnya kasus, dan cacar monyet telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat dan melalui cara penularan baru dipandangnya sebagai salah satu alasan.

Pada hari Sabtu, 23 Juli 2022, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, WHO Director-General, dalam konferensi pers virtual untuk memperbarui laporan pertemuan ke-2 International Health Regulation (IHR).

Dirinya memberikan pernyataan serta penjelasan terkait alasan dan pertimbangan dalam penetapan kasus cacar monyet ini.

Ada serangkaian rekomendasi yang disampaikan untuk empat kelompok negara. Pertama, mereka yang belum melaporkan kasus cacar monyet atau belum melaporkan kasus lebih dari 21 hari.

Baca Juga: 5 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui beserta Resep Cara Konsumsinya

Kedua, mereka yang baru saja mengimpor kasus cacar monyet dan yang mengalami penularan dari manusia, ke manusia.

Rekomendasi ini untuk menerapkan respons yang terkoordinasi dalam menghentikan penularan, serta melindungi kelompok rentan atau masyarakat yang terkena dampak. Juga mempercepat penelitian penggunaan vaksin.

Ketiga, adalah negara-negara dengan penularan cacar monyet antar hewan dan manusia. Dan yang terakhir adalah negara dengan kapasitas produksi untuk melakukan diagnostik, vaksin, dan terapi.

Dalam keterangan yang disampaikannya, untuk saat ini wabah ini terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual.

New York Times melaporkan, Pada hari Sabtu, Amerika Serikat telah mencatat hampir 3.000 kasus, termasuk dua anak-anak.

Namun jumlah tersebut diperkirakan bukan data lapangan yang akurat, jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.

Penasihat WHO pada akhir Juni lalu mengatakan bahwa mereka tidak merekomendasikan deklarasi darurat, alasannya karena penyakit itu belum keluar dari kelompok risiko utama, yaitu hubungan sesama jenis antara pria.

Sehingga bisa mempengaruhi wanita hamil, dan anak-anak. Orang dewasa yang lebih tua, atau yang berada pada risiko yang lebih besar dari penyakit parah jika mereka terinfeksi.

Meskipun dilaporkan kasus tersebut juga menular ke wanita hamil dan anak-anak namun dalam jumlah yang kecil.***

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Sumber: WHO

Tags

Terkini

Terpopuler