Ruben Onsu Alami Lesi Otak? Apa Itu? Kenali Gejala dan Penyebabnya, Simak Ulasan Lengkapnya

11 Juli 2022, 15:14 WIB
Ruben Onsu dikabarkan alami lesi otak. Apa itu? /YouTube The Onsu Family.

BERITASUKOHARJO.com – Artis Ruben Onsu dikabarkan mengalami lesi otak. Lesi otak adalah suatu gejala di mana terjadi kelainan pada otak.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyakit atau pengalaman mengalami cedera.

Lesi otak pada dasarnya dapat dibedakan dari gejalanya, temuan pemeriksaan fisik, serta tes diagnostik.

Pasien yang memiliki riwayat gejala neurologis, sangat penting melakukan pemeriksaan dini guna untuk menentukan apakah terdapat lesi otak.

Baca Juga: Resep Puding Lapis Surabaya, Dijamin Enak dan Lembut

Hal tersebut juga berguna untuk mengetahui berapa banyak kelainannya dan jenisnya karena perawatan dan prognosis bagi setiap jenis lesi otak akan berbeda.

Mengenal gejala lesi otak sangatlah penting, mengingat hal tersebut mungkin tidak disadari sejak awal.

Area otak yang mengalami lesi otak biasanya akan mengalami penurunan kinerjanya. Hal ini disebabkan oleh efek dari lesi otak yang sesuai dengan area otak di mana mereka berada.

Setiap jenis lesi memiliki polanya tersendiri sebelum muncul gejala. Gejala bisa bertahap atau tiba-tiba dan mungkin intermiten atau konstan.

Baca Juga: Resep Rendang Daging Sapi yang Empuk dan Bisa Tahan Lama, Buruan Coba!

Gejala umum lesi otak mungkin termasuk kombinasi gejala umum dan fokal. Gejala umum meliputi:

- Sakit kepala
- Kelelahan
- Pusing
- Perubahan perilaku
- Gangguan kognitif

Defisit neurologis fokal meliputi:

- Sensasi berkurang dan atau parestesia (sensasi yang tidak biasa) pada satu sisi wajah, lengan, atau kaki
- Perubahan visi
- Keseimbangan terganggu
- Leher kaku
- Tekanan telinga
- Kejang

Baca Juga: Resep Dessert Box Coklat Oreo Tanpa Oven, Dijamin Enaknya Bikin Nagih!

Lesi otak dengan area yang besar dapat menimbulkan nyeri kepala bersama dengan defisit neurologis fokal yang substansial (seperti kelemahan pada wajah, lengan, dan kaki pada satu sisi).

Lesi multipel cenderung ke arah perubahan perilaku, perubahan kognitif, menyebabkan kelelahan, atau pusing bersama dengan satu atau lebih defisit neurologis fokal.

BeritaSukoharjo.com merangkum berbagai jenis lesi otak masing-masing terkait dengan penyebab dan faktor risiko tertentu dari halaman verywellhelth.

Baca Juga: Resep Coto Makassar Asli! Enak, Empuk, dan Gurih Khas Sulawesi Selatan, Lengkap Saran Penyajian Juga Tips

Stroke

Ketika terjadi lesi otak dapat menyebabkan gangguan aliran darah di dalam otak sehingga menyebabkan terjadinya stroke.

Terdapat juga faktor risiko lain termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes yang tidak terkontrol, dan kolesterol tinggi.

Lesi seperti ini biasanya terdiri dari area sentral iskemia (kematian sel karena kekurangan suplai darah).

Setelah stroke terjadi, lesi mungkin dikelilingi oleh pembengkakan dan peradangan yang mungkin mereda dalam waktu beberapa minggu.

Namun, bagian iskemik dari lesi tetap ada, dengan kerusakan permanen pada area otak yang terkena.

Baca Juga: Resep Bakwan Jagung Udang Rebon, Gorengan Kriuk dan Garing yang Tahan Lama

Demielinasi

Demielinasi adalah suatu gejala robeknya selubung mielin pada neuron. Pada beberapa kondisi, seperti multipel sklerosis disebabkan oleh demielinasi yang bersifat sementara atau permanen.

Kondisi ini adalah di mana hilangnya lapisan pelindung mielin yang mengelilingi saraf di otak.

Hal tersebut dapat menyebabkan satu atau lebih lesi otak demielinasi. Kondisi ini biasanya sifatnya idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya.

Infeksi

Terjadinya infeksi bakteri, jamur, virus, atau parasit otak dapat menyebabkan kerusakan dan peradangan pada satu atau lebih area. Umumnya banyak jenis infeksi otak yang dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Bosan Sate, Ini Resep Tumis Daging Sapi Lada Hitam, Simak Caranya!

Peradangan

Hal ini dapat terjadi karena beberapa kondisi, seperti lupus, sarkoidosis, dan terapi radiasi otak yang dapat menyebabkan berkembangnya lesi inflamasi di otak.

Kanker

Penyakit tumor otak dan tumor metastasis dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti otak.

Penyebab tumor biasanya bersifat idiopatik. Namun, tumor yang bermetastasis dan menyebabkan lesi otak dapat diketahui penyebabnya.

Misalnya, merokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan dapat menyebar ke bagian otak sehingga menyebabkan lesi otak.

Baca Juga: Menu Idul Adha: Resep Gulai Anyang Daging Khas Padang, Dijamin Empuk Bumbu Meresap

Luka Memar dan Pendarahan

Trauma pada kepala dapat menyebabkan memar di otak sehingga menyebabkan kombinasi efek umum dan fokal, sedangkan pendarahan di otak dapat menyebabkan lesi hemoragik.

Melakukan perawatan terhadap lesi otak tergantung pada penyebabnya. Beberapa lesi, seperti infeksi dan kanker, dapat diobati dengan penggunaan obat-obatan yang tepat dengan tujuan penyembuhan total.

Berbeda dengan malformasi vaskular yang mungkin butuh perawatan dengan melakukan pembedahan untuk mencegah terjadinya ruptur.

Baca Juga: Resep Kacang Mete Goreng Bawang, Renyah dan Gurih Cocok untuk Tamu Arisan

Demielinasi dan peradangan kronis dapat dikendalikan dengan penggunaan obat-obatan, tetapi beberapa tidak dapat disembuhkan.

Memar otak, infark, dan perdarahan dapat menyebabkan kerusakan permanen sehingga tidak dapat disembuhkan dan perlu dikelola dengan rehabilitasi.

Berbagai jenis terapi dalam upaya mengembalikan kemampuan dapat dilakukan, seperti terapi fisik, terapi wicara, terapi kognitif, dan banyak lagi dapat membantu pemulihan dan memaksimalkan kemampuan. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Sumber: Verywell Health

Tags

Terkini

Terpopuler