“Area pertapan ini, sebelumnya merupakan tanah kosong yang dianggat wingit dan angker, bahkan sering mencelakai dan mati mendadak hewan piaraan milik penduduk disini” ceritanya.
Sebab sering terjadi kejadian yang aneh-aneh dan mengkawatirkan dan musibah secara terus menerus, sehingga dianggap angke warga setempat. ki mbiyene sawijine lemah kosong sing dianggep angker lan wingit.
Baca Juga: Polisi Karanganyar Pantau Empat Pura Besar di Lereng Gunung Lawu Saat Nyepi
Dengan demikian area itu dibiarkan kosong, tidak warga yang berani mendekat. Akibatnya, tumbuh subur pepohonan liar dan tambah kelihatan angker.
“Namun setelah ditemukan Mpu Nabe dan digunakan untuk bertapa dan dibangun
bersama beberapa pemangku adat dari Pulau Bali, kini menjadi bermanfaat dan digunakan oleh kaum Indigo untuk mempertajam jiwa dan fikirannya dalam mengetahui tanda-tanda zaman di masa depan” pungkasnya. ***