SUKOHARJOUPDATE - Tradisi jamasan Pusaka Kyai Pamot merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkab Karangayar dengan tujuan untuk melestarikan dan merawat budaya leluhur.
Tahun ini, jamasan pusaka peninggalan Kanjeng Gusti Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara VIII yang disimpan di rumah dinas Bupati Karanganyar kembali di gelar.
Tradisi jamasan Kyai Pamot tetap dilaksanakan ditengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah peserta.
Baca Juga: Tradisi Tolak Balak di Karanganyar Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Tingkat Nasional
Pusaka yang telah dirawat secara turun temurun oleh Bupati Karanganyar itu dijamas oleh abdi dalem dari Pura Mangkunegaran, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis 26 Agustus 2021 malam.
Terlihat kotak penyimpanan pusaka berwarna coklat dengan motif ukir oleh Bupati Karanganyar Juliyatmono diserahkan pada perwakilan dari Pura Mangkunegaran Solo, KRMT Lilik Priharso Tirtodiningrat.
Selanjutnya oleh abdi dalem Pura Mangkunegaran, keris Kyai Pamot dijamas (dibersihkan) dengan beragam uborampe. Seperti kemenyan, kembang setaman, jeruk nipis, minyak cendana. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk ritual tersebut.
Abdi dalem yang akan melaksanakan jamasan biasanya mempersiapkan diri menjalani laku prihatin atau tapa. Seperti tirakatan, atau berpantang makan selain nasi putih saja (mutih) pada hari Senin dan Kamis. Namun ada juga yang puasa selama beberapa hari menjelang bulan Sura.