Cerita Klasik Asal Mula Banyuwangi di Candi Surowono, Candi Penataran dan Tradisi Lisan

- 25 Juli 2022, 05:20 WIB
Taman Gandrung Terakota Banyuwangi.
Taman Gandrung Terakota Banyuwangi. /Marcel Ardivan/Unsplash/

Sri Tanjung sangat sedih. Dia mengatakan bahwa raja berbohong. Dia katakan bahwa selama sang suami pergi, dia tetap setia. Dia tidak selingkuh dengan raja.

Sidapaksa yang sudah terbakar emosi tidak percaya dengan omongan istrinya. Dia lantas mengatakan akan membunuh Sri Tanjung.

Sri Tanjung menjawab bahwa sebagai seorang istri yang setia dia tidak keberatan dibunuh oleh suaminya. Dia akan menyerahkan jiwa raganya. Tapi sebelum dibunuh dia menyampaikan pesan.

Dia minta jasadnya dibuang di sungai.  Kalau nanti air sungai berbau busuk artinya dia bersalah. Tapi kalau nanti air sungai itu beraroma harum artinya dia tidak bersalah.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu Hujan Bulan Juni - Ari Reda, Sebuah Kenangan Ketika Penyanyi dan Penyairnya Sudah Tiada

Sidapaksa yang sudah gelap mata lantas membunuh Sri Tanjung dan membuang jazadnya ke sungai. Seketika air sungai mengeluarkan aroma harum sekali. Ternyata Sri Tanjung tidak berdosa.

Sejak itulah kawasan itu dinamai Banyuwangi.  Banyu dalam bahasa Jawa atinya air, dan wangi artinya harum atau wangi. Jadi Banyuwangi artinya air yang wangi.

Itulah cerita terjadinya nama Banyuwangi, sebuah daerah di ujung timur pulau Jawa.***

Halaman:

Editor: Choirul Hidayat

Sumber: perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah