Cerita Klasik Asal Mula Banyuwangi di Candi Surowono, Candi Penataran dan Tradisi Lisan

- 25 Juli 2022, 05:20 WIB
Taman Gandrung Terakota Banyuwangi.
Taman Gandrung Terakota Banyuwangi. /Marcel Ardivan/Unsplash/

BERITASUKOHARJO.com - Cerita terjadinya Banyuwangi sudah tahu belum? Cerita asal usul Banyuwangi ada di beberapa candi loh.

Cerita asal usul Banyuwangi ada di candi Surowono, Candi Penataran, dan beberapa candi kecil lain di Jawa Timur.

Candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur menyimpan banyak cerita. Ada cerita tentang candi itu sendiri. Ada juga cerita yang dipahatkan di dindingnya.

Cerita cerita tersebut jarang diketahui oleh masyarakat biasa di jaman sekarang. Itulah sebabnya kalian perlu memakai jasa pramuwisata yang profesional jika ingin tahu cerita-cerita menarik tersebut.

Baca Juga: Kata Mutiara Tentang Kejujuran, Ada yang Dari Nabi Muhammad SAW

Tetapi memang tidak semua candi memiliki cerita di dindingnya. Candi Penataran dan Candi Surowono termasuk candi yang memiliki cerita yang menarik. Ada beberapa cerita yang dipahatkan di sana. Tapi mari kita fokus dulu pada salah satu cerita.

Sri Tanjung adalah salah satu cerita yang dipahatkan di dinding kedua candi tersebut. Bagaimana ceritanya? Simak terus ya.

Cerita Sri Tanjung ini sangat terkenal di masa lalu. Selain dipahatkan di dinding Candi Penataran dan Candi Surowono, cerita Sri Tanjung juga dituturkan secara lisan dari generasi ke generasi. Akibatnya banyak variasi cerita ini.

Baca Juga: Lirik Lagu La Luna - Impian, Cerita Tentang Pencarian Cinta Sejati

Meskipun demikian garis besar cerita tetap sama. Hanya rinciannya saja banyak dibumbui. Inilah ringkasannya.

Konon di zaman dahulu kala ada sepasang suami istri muda yang tinggal di wilayah Blambangan.  Sang suami bernama Sidapaksa dan istrinya bernama Sri Tanjung.

Sri Tanjung adalah seorang wanita muda yang cantik jelita. Sidapaksa seorang pemuda ganteng yang  bekerja di istana. Rajanya bernama Sindureja.

Suatu hari raja Sindureja memberi perintah kepada Sidapaksa. Di ditugasi mencari obat ke sebuah negeri yang jauh.  Maka dia harus meninggalkan istri cantiknya.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu Hujan Bulan Juni - Ari Reda, Sebuah Kenangan Ketika Penyanyi dan Penyairnya Sudah Tiada

Ketika Sidapaksa pergi raja Sindureja yang terpikat dengan kecantikan Sri Tanjung mendatangi rumahnya dan menggodanya.  Sri Tanjung adalah seorang wanita yang setia maka dia menolak godaan sang raja.

Sang raja tidak putus asa. Dia terus menerus menggoda Sri Tanjung. Tapi Sri Tanjung juga terus mempertahankan kesuciannya.

Suatu hari ketika sang raja sedang menggoda Sri Tanjung, suaminya pulang dan memergoki mereka. Sang raja memutar balikkan cerita. Dia memfitnah. Dia katakan bahwa Sri Tanjunglah yang menggodanya.

Sidapaksa percaya pada omongan rajanya sehingga dia terpengaruh oleh omongan rajanya. Dia cemburu dan sangat marah.  Dia menuduh Sri Tanjung tidak setia.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu Hujan Bulan Juni - Ari Reda, Sebuah Kenangan Ketika Penyanyi dan Penyairnya Sudah Tiada

Sri Tanjung sangat sedih. Dia mengatakan bahwa raja berbohong. Dia katakan bahwa selama sang suami pergi, dia tetap setia. Dia tidak selingkuh dengan raja.

Sidapaksa yang sudah terbakar emosi tidak percaya dengan omongan istrinya. Dia lantas mengatakan akan membunuh Sri Tanjung.

Sri Tanjung menjawab bahwa sebagai seorang istri yang setia dia tidak keberatan dibunuh oleh suaminya. Dia akan menyerahkan jiwa raganya. Tapi sebelum dibunuh dia menyampaikan pesan.

Dia minta jasadnya dibuang di sungai.  Kalau nanti air sungai berbau busuk artinya dia bersalah. Tapi kalau nanti air sungai itu beraroma harum artinya dia tidak bersalah.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu Hujan Bulan Juni - Ari Reda, Sebuah Kenangan Ketika Penyanyi dan Penyairnya Sudah Tiada

Sidapaksa yang sudah gelap mata lantas membunuh Sri Tanjung dan membuang jazadnya ke sungai. Seketika air sungai mengeluarkan aroma harum sekali. Ternyata Sri Tanjung tidak berdosa.

Sejak itulah kawasan itu dinamai Banyuwangi.  Banyu dalam bahasa Jawa atinya air, dan wangi artinya harum atau wangi. Jadi Banyuwangi artinya air yang wangi.

Itulah cerita terjadinya nama Banyuwangi, sebuah daerah di ujung timur pulau Jawa.***

Editor: Choirul Hidayat

Sumber: perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah