Bulan Suro Saatnya Olah Batin, Membersihkan Diri dan Mendekatkan Diri pada Tuhan

26 Juli 2022, 19:42 WIB
Kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta /Facebook @tiyang jawi

BERITASUKOHARJO.com - Bulan Suro adalah salah satu bulan dalam kalender Jawa. Bulan Suro bertepatan dengan bulan Muharram dalam kalender Islam.

Orang Jawa memiliki kayakinan bahwa bulan Suro adalah bulan yang spesial. Bulan Suro memiliki kekhususan yang membedakannya dengan bulan-bulan lain.

Bulan Suro ini adalah saatnya orang melakukan kegiatan spiritual. Ada beberapa kegiatan yang selama ratusan tahun sudah dilakukan orang Jawa.

Beberapa kegiatan yang orang Jawa lakukan di bulan Suro antara lain adalah :

Baca Juga: Cara Membuat Tape Singkong Tanpa Gula, tapi Tetap Manis, Lembut, dan Anti Gagal

1. Kirab.

Kraton Surakarta Hadiningrat, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Pura Mangkunegaran dan Pura Pakualaman secara rutin setiap tahun di malam 1 Suro selalu menyelenggarakan kegiatan kirab. Ini adalah kegiatan berjalan kaki berkeliling beteng (benteng) istana di malam hari.

Kasultanan menyebutnya Tapa mBisu Mubeng Beteng. Memang pada kegiatan itu peserta dilarang ngobrol dan guyon. Karena hakekatnya kegiatan ini adalah olah batin, bukan olah raga. Jadi peserta harus khidmat.

Perjalanan dimulai dari halaman Keben di Kraton Yogyakarta. Dari sana melalui alun alun lor, lewat pojok beteng lor, dan semua pojok beteng, kembali lagi ke halaman Keben lagi. Tahun 2021 kegiatan ini ditiadakan karena pandemi.

Baca Juga: Resep Banana Pom Pom, Cemilan Pisang Kekinian dengan Bahan Sederhana, Enak!

Puro Pakualaman menyebut Lampah Ratri Mubeng Beteng. Lampah artinya berjalan. Ratri artinya malam. Mubeng artinya berkeliling. Beteng artinya benteng. Jadi artinya jalan malam berkeliling benteng. Di tahun 2020 kegiatan ini ditadakan karena Covid. Di tahun 2022 semoga kegiatan ini akan diadakan lagi.

Kraton Surakarta juga menyelenggarakan kegiatan serupa mengelilingi beteng. Biasanya rombongan kirab kraton Solo didahului oleh keluarga kerbau Kyai Slamet. Tapi menjelang bulan Suro ini ada kerbau yang mati.

Puro Mangkunegaran juga melakukan kegiatan yang sama. Kirab Pusaka Dalem Puro Mangkunegaran, demikian mereka menyebutnya. Di malam 1 Suro itu memang bisanya Puro Mangkunegaran melakukan kegiatan kirab keliling beteng.

Kirab itu mengarak pusaka Mangkunegaran berupa tombak kecil yang disimpan dalam wadah berujud rumah rumahan kecil. Selain tombak mereka membawa juga panji atau bendera Pura Mangkunegaran. Bedanya mereka mulai sehabis Isya. Bukan di tengah malam.

Baca Juga: 15 Link Twibbon 1 Muharram 1444 H / 2022 M Untuk Rayakan Tahun Baru Islam

2. Tirakatan.

Tirakatan adalah kegiatan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ada yang melakukan meditasi di tempat tempat yang dianggap ideal. Selain itu puasa senin kamis juga sering dilakukan oleh orang Jawa pada bulan Suro.

3. Jamasan pusaka.

Semua istana Jawa melakukan jamasan pusaka. Dalam bahasa Jawa, jamas artinya mandi atau keramas. Maksudnya membersihkan semua pusaka. Keris, tombak, dan kereta kencana dibersihkan semua.

Tidak sembarang orang bisa membersihkan pusaka. Karena ada cara cara yang khusus. Lagipula ada langkah spiritualnya. Jadi bukan sekedar membersihkan biasa.

Selain istana, orang biasa yang memiliki pusaka juga biasa membersihkan pusakanya. Pemilik pusaka yang tidak mampu membersihkannya biasanya meminta jasa orang yang mampu melakukannya.

Baca Juga: 2 Rahasia Cara agar Apel Kupas Tetap Segar dan Tidak Menghitam, Simak Tips Jitu Berikut Ini!

4. Kungkum.

Salah satu kegiatan spiritual adalah kungkum, artinya berendam. Tapi bukan sembarangan berendam. Bukan di kolam renang tapi berendam di tempuran.

Tempuran artinya pertemuan dua sungai. Misalnya di kabupaten Magelang ada pertemuan sungai Elo dan sungai Progo di dekat Candi Borobudur.

Itulah kegiatan spiritual utama di kalangan orang jawa yang masih kental budaya Jawanya. Kirab, meditasi, puasa, jamasan pusaka dan bahkan kungkum.***

Editor: Choirul Hidayat

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler