China Minta APBN Jadi Jaminan, DPR RI Angkat Bicara Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Akan Dibuka 2023

- 15 April 2023, 08:55 WIB
DPR RI tanggapi China yang meminta jaminan APBN proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
DPR RI tanggapi China yang meminta jaminan APBN proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung /Instagram @keretacepat_id

BERITASUKOHARJO.com – Pembahasan tentang China yang minta APBN menjadi jaminan rupanya membuat banyak pihak dan berbagai kalangan merasa perlu angkat bicara.

Banyak kalangan termasuk masyarakat Indonesia merasa bahwa Indonesia terperangkap dalam utang setelah China meminta APBN jadi jaminan atas tambahan utang untuk dana bengkak pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Terkait permintaan dari China terhadap APBN sebagai jaminan, salah satu anggota DPR RI melayangkan pendapatnya atas isu yang meresahkan tersebut.

Baca Juga: Minta Jaminan APBN, Alasan Jokowi Pilih Kerja Sama dengan China untuk Membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung

BeritaSukoharjo.com melansir dari laman DPR RI pada 14 April 2023, Bakri HM dari DPR RI menyoroti soal China yang meminta APBN jadi jaminan harus disikapi dengan tegas oleh pemerintah.

Sebagai salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bakri HM berpendapat bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak bisa dijadikan jaminan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Anggota dari Partai Amanat Nasional itu mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia sebaiknya berpikir panjang mengenai permintaan China agar anggaran negara tetap stabil dan tidak goyah.

Baca Juga: Selain Bakpia, Inilah 5 Rekomendasi Terbaik Oleh Oleh Khas Jogja yang Harus Anda Bawa Pulang

“Jangan sampai anggaran-anggaran kita, situasi kondisi hari ini kita tahu bahwa posisi masih stabil, tapi jangan sampai digoyang oleh isu-isu yang tidak baik. Harus tegas kepada Pemerintah China saya pikir,” ujar Bakri kepada anggota Parlemen yang lain.

Pria alumni Universitas Muhammadiyah Jambi itu merasa terkejut mendengar permintaan China padahal pembiayaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus melibatkan APBN sebagai dana utama negara.

Menurutnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) tidak menggunakan dana dari APBN.

Baca Juga: PIKNIK YUK! 5 Rekomendasi Wisata Pantai di Gunungkidul, Pasir Putihnya yang Indah dan Aman untuk Berenang

Hal itu juga menjadi kesepakatan dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atas dasar kerja sama China dan Indonesia.

Alasan China minta APBN jadi jaminan yakni untuk memperkuat penyelesaian utang dana termasuk pembengkakan biaya pada pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Bakri HM juga mengaku bahwa dulunya ia menjadi salah satu orang yang menolak penggunaan APBN dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca Juga: INFO KEMENAG TERBARU! Jadwal Buka Puasa Hari ini 15-21 April 2023 di Ponorogo Jawa Timur

Sebagai anggota Legislator Dapil Jambi tersebut mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia sebaiknya tetap berpegang pada keputusan awal dengan China.

Menurutnya, jika utang tersebut bersifat jangka panjang maka harus tetap dilanjutkan tanpa menjadikan APBN sebagai jaminan.

Sebelumnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung sempat mengalami pembengkakan dana sehingga Indonesia meminta pinjaman kepada China sebesar Rp1,2 Miliar Dolar atau Rp17,7 Triliun.

Baca Juga: Simalakama Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Indonesia Utang Besar ke China akibat Dana Bengkak Rp17,7 Triliun

Hal ini membuat suku bunga terhadap utang China semakin tinggi sehingga negara tersebut meminta jaminan APBN.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung diprediksi akan resmi dibuka pada pertengahan 2023 yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian.***

Editor: Francisca Adita Maya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x