Dana Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak hingga Rp17,7 T, Ini yang Dilakukan Pemerintah Indonesia

- 15 April 2023, 10:52 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak sampai Rp17,7 Triliun, Pemerintah Lakukan Ini untuk Selamatkan Perekonomi
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak sampai Rp17,7 Triliun, Pemerintah Lakukan Ini untuk Selamatkan Perekonomi /Instagram @keretacepat_id

BERITASUKOHARJO.com - Kereta Cepat Jakarta-Bandung justru mengalami pembengkakan biaya proyek selama pembangunannya.  Biaya Indonesia yang membengkak sekitar 1,2 miliar Dolar atau hampir Rp18 Triliun.

Pembengkakan tersebut menyebabkan penundaan penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung sehingga negara berupaya dengan cara negosiasi kepada China Develpoment Bank (CDB) untuk membantu pendanaan.

Banyak pihak yang mencemaskan hal ini, terutama pembiayaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditanggung Pemerintah dengan berkolaborasi bersama China.

Baca Juga: Lokasi Penukaran Uang Pecahan di Jabodetabek yang Masih Buka, Cek Informasinya di Sini!

BeritaSukoharjo.com melansir dari Asia Sentinel dan sumber lain pada 15 April 2023, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini dikerjakan oleh Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagaimana kerja sama antar kedua negara tersebut.

Kartika Wirjoatmodjo selaku Wakil Ketua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjelaskan bahwa pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung antara Indonesia dan China merupakan kesepakatan untuk meningkatkan beberapa asumsi perhitungan biaya.

Rencananya, pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan ditutup dengan setoran akuitas 25% bersama pinjaman utang 75%.

Baca Juga: Info Cuaca Hari Ini BMKG: Waspada 5 Wilayah Ini Berpotensi Hujan, Petir dan Angin Kencang, Termasuk Lampung

Dari utang tersebut, kolaborasi KCIC ini memutuskan bahwa Indonesia akan menanggung sebanyak 60% pinjaman dan China menanggung 40%-nya berupa kepemilikan saham.

Pada akhir bulan Februari 2023, Pemerintah Indonesia tengah melakukan negosiasi kepada China Development Bank (CDB) untuk utang sebesar 550 Juta Dolar atau Rp8 Triliun demi menutupi pembengkakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Artinya, ketika ditotal dari pembiayaan awal sebesar 6,7 Miliar Dolar atau Rp99 Triliun ditambah dengan pembengkakan biasa 1,2 miliar Dolar atau Rp17,7 Triliun maka menjadi 7,27 Miliar Dolar atau Rp107 Triliun.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Di Cirebon yang Instagramable, Cocok Jadi Destinasi Berlibur Bersama Keluarga

Bahkan, AA LaNyalla Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Indonesia menyebutkan bahwa dana total menjadi Rp112,5 Triliun yang awalnya hanya sekitar Rp90 Triliun.

Sebagaimana telah diketahui, Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah bagian program Belt and Road Initiative Pemerintah China yang memegang dana lebih dari Rp14 Kuadriliun untuk pembangunan infrastruktur di penjuru dunia.

Ketika Indonesia memutuskan untuk membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, China mengajak kerja sama dan terbentuklah PT KCIC sebagai konsorsium untuk patungan antara beberapa perusahaan BUMN dengan perusahaan kereta api China.

Baca Juga: SIMAK! Jadwal Maintenance Genshin Impact dan Primogems Gratis yang Didapatkan

Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dibangun sampai 142,3 KM yang diprediksi hanya akan membutuhkan waktu 35 menit saja untuk menempuhnya.

Proyek ini juga menjadi awal atau batu loncatan yang diharapkan akan dibangun memanjang melintasi pulau Jawa hingga 750 KM jauhnya.

Harapannya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menjadi fasilitas kereta api paling cepat diantara negara Asia Tenggara.

Bahkan, penumpang yang menggunakan moda transportasi dengan stasiun yang terintegrasi ini bisa dengan cepat menuju lokasi Dukuh Atas Bekasi melalui Lintas Rel Terpadu Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).

Pemerintah telah menaruh banyak harapan dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai ekosistem baru dalam bidang transportasi di Indonesia. ***

Editor: Klara Delviyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah