“Yang penting ngebaki (memenuhi) yang dirusak karena ditambang, itu saja. Nanti kalau lubang-lubang itu tertutup kan berhenti sendiri," lanjutnya.
"Memang itu perlu (waktu) lama karena tidak hanya di atas, yang bawah kan juga berlubang kan gitu,” ungkapnya lagi.
“Sekarang memang harus keluar ya memang nyembur tapi kan hanya satu kilometer, dua kilometer karena yang ditambang sekitar situ."
Sementara itu, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG, Agus Budi Santoso menjelaskan jarak luncur guguran awan panas tujuh kilometer.
“Jarak luncur ke arah abarat daya maksimal tujuh kilometer, semenetara yang kami ketahui permukiman penduduk di arah Kali Krasak sampai delapan kilometer,” kata dia.
Dikatakan letusan ini karena ada longsoran kubah lava. “Prosesnya adalah karena terjadi proses longsoran di kubah lava barat daya," tuturnya.
“Kubah lava barat daya ini menempati tempat yang miring sehingga benar-benar tidak stabil sehingga baik mendapat tekanan (suplai magma) dari dalam atau tidak ini bisa secara tiba-tiba memicu guguran, tapi aktivitas internal menunjukkan ada tekanan,” jelasnya.
Baca Juga: 2 Ide Masakan Rumahan Simpel dan Ekonomis dari Tahu yang Cocok Jadi Menu Buka Puasa atau Sahur
Sementara itu, letusan Gunung Merapi yang terjadi disampaikan oleh Balai Penyidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKB melalui melalui akun Instagram resmi @bpptkg.