SUKOHARJOUPDATE - Sebuah lokasi berpagar, di lereng Gunung Merapi sangat dikeramatkan penduduk desa setempat.
Dalam pagar itu terdapat bongkahan batu yang berisi batu hitam. Ditengah batu hitam tersebut terdapat bekas injakan telapak kaki manusia. Maka bongkahan keramat itu disebut Batu Tapak Nata. Kendati letak batu itu berada ditempat terpencil dan jauh dari keramaian.
“Tempat ini dianggap sebagian orang bisa membawa keberuntungan” kata Yoto Warno (58), warga yang dipercaya sebagai penjaga Batu Tapak Nata.
Namun selain itu juga, ternyata pada hari-hari tertentu banyak dikunjungi wisatawan spiritual, utamanya warga etnis China. Konon lokasi petilasan yang berupa batu itu bekas tempat raja Pakubuwono X.
Keraton Surakarta bersama permaisurinya, sidak meninjau kebon kopi. Lokasi Batu Tapak Nata terletak di Desa Sumbung, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah. Batu Tapak Nata itu terdiri dari dua bagian.
Yang pertama di sebelah barat disebut dengan Tapak Nata Putri (wanita). Sedangkan yang kedua,berada di sebelah timur disebut Tapak Nata Kakung (pria).
Keduanya berbentuk hampir sama, yaitu bongkahan batu sebesar kira-kira 1 X 1 meter setinggi 30-an cm.