Semua mobil mewah itu dikatakan telah dijual guna menutupi operasional sukarelawan dan program ACT. Kini juga tidak semua petinggi mendapatkan fasilitas kendaraan.
“Untuk level ketua yayasan seperti saya, menggunakan kendaraan Innova lama, inipun mobil sewaan. Untuk beberapa Direktur Vice Presiden kami berikan operasional bukan pribadi, melainkan untuk pekerjaan lembaga berupa Avanza atau Xpander, bukan inventaris lembaga, melainkan masih ke penyedia vendor-vendor,” jelas Ibnu.
Selama konferensi pers tersebut, Ibnu sebagai perwakilan dari ACT menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.***