Kehilangan Ratusan Devisa Negara, Jokowi Minta Menkes Perbanyak Dokter Spesialis di Indonesia

6 Maret 2023, 16:28 WIB
Kehilangan Ratusan Devisa Negara, Jokowi Minta Menkes Perbanyak Dokter Spesialis di Indonesia /JG/Jun/ANTARA

BERITASUKOHARJO.com – Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi agar bisa menambahkan jumlah dokter spesialis di Indonesia.

Hingga saat ini jumlah dokter spesialis di Indonesia belum mampu menangani banyaknya pasien rumah sakit yang membutuhkan penanganan khusus.

Kurangnya jumlah dokter spesialis di Indonesia, membuat devisa negara juga berkurang dikarenakan warga Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Juga: Catat! Bansos Beras 3 Bulan Jelang Ramadhan akan Dibagikan Pemerintah untuk Penerima PKH dan BPNT

Jokowi sangat menyayangkan hal ini, karena WNI berpikir bahwa berobat ke luar negeri akan mendapatkan pelayanan yang lebih dibandingkan dengan di Indonesia

Tidak hanya dari jumlah dokter spesialis, Jokowi juga menyampaikan bahwa kemudahan para dokter untuk menempuh pendidikan dokter spesialis di Indonesia juga masih rendah.

Hal itu dikarenakan, universitas yang menyediakan pendidikan spesialis dokter juga masih bisa dihitung jari.

Baca Juga: Kue Isian Toples Lebaran 2023 yang Super Unik dan Cantik, Resep Donat Kering Mini, Selalu Jadi Primadona Tamu!

Dari akar permasalah itulah Presiden Jokowi memerintahkan untuk Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim untuk memperbanyak jumlah dan mempermudah pendidikan dokter spesialis.

Jokowi berharap, agar Kemenkes dan Kemendikbud selalu bekerja sama untuk menemukan solusi dari permasalahan yang saat ini dialami oleh layanan kesehatan di Indonesia.

BeritaSukoharjo.com merangkum hasil kegiatan kunjungan Presiden Jokowi dalam kegiatan peresmian Mayapada Hospital Bandung pada hari Senin, 6 Maret 2023 melalui Instagram @jokowi.

Baca Juga: Hindari 7 Makanan Ini Saat Sahur agar Tidak Batal Puasa Selama Ramadhan, Awas Nomor 6 Bikin Pingsan

Saat ini, hampir dua juta warga negara Indonesia masih memilih untuk pergi berobat ke luar negeri setiap tahun. Kurang lebih satu juta ke Malaysia, kurang lebih 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, Jerman, dan lain-lain. Gara-gara ini, Indonesia kehilangan devisa Rp165 triliun karena adanya modal keluar. Kondisi ini tidak boleh kita biarkan terus-menerus.

Karena itulah, pemerintah akan mendukung penuh pembangunan rumah sakit berstandar internasional,” tulis pak jokowi dalam postingannya.

Harus diakui saat ini, Indonesia masih belum memiliki dokter spesialis dan sub spesialis yang jumlah besar.

Baca Juga: Resep Chicken Wings untuk Ide Jualan ala Street Food, Rasanya Pedas dan Manis Bikin Nagih, Dijamin Laris Manis

Oleh sebab itu Jokowi menginginkan adanya perubahan perbaikan baik sarana ataupun kualitas layanan kesehatan agar WNI mampu mendapatkan pelayanan kesehatan di negera sendiri.

Disisi lain Presiden Jokowi mengharapkan agar rumah sakit di Indonesia meningkatkan kualitas yang bertaraf internasional.

Sedangkan harapan kedepan untuk rumah sakit yang bertaraf internasional seperti Mayapada Hospital mampu memberikan layanan kesehatan tidak hanya untuk kelas ekonomi menengah keatas.

Dengan tidak membandingkan kelas atau strata pada layanan kesehatan, WNI semua akan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan yang setara. ***

Editor: Klara Delviyana

Tags

Terkini

Terpopuler