UPDATE: 22 Warga Meninggal, Ribuan Warga Mengungsi, Berikut Lokasi Pengungsian Pasca Erupsi Gunung Semeru

7 Desember 2021, 07:29 WIB
Gunung Semeru Erupsi cukup Dasyat /Tangkapan layar instagram @lumajangsatu

SUKOHARJOUPDATE - Pasca erupsi Gunung Semeru, jumlah korban jiwa terus bertambah.

Tak hanya jumlah korban yang terus bertambah pasca, jumlah warga yang mengungsi terus bertambah.

Proses evakuasi juga masih terus dilakukan oleh para relawan gabungan yang datang ke Lumajang dari berbagai daerah.

Baca Juga: Masuk Dalam Kandang, Ular Piton 3 Meter Makan Induk Ayam Peliharaan Warga Jetis Karanganyar

Para relawan ini terus melakukan penyisiran untuk mencari korban. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendatan dan validasi.

Kerusakan fasilitas umum, pendidikan serta komunikasi pasca terjangan awan panas guguran Gunung Semeru ini pun banyak ditemukan. Mulai dari sekolah, pemukiman, maupun sarana dan prasarana lainnya seperti tempat ibadah.

Banyak pemukiman warga yang tertutup lumpur hasil erupsi dan hanya terlihat bagian atapnya saja.

Baca Juga: Kurang 24 Jam, Penyidik Bekuk Pelaku Pembunuhan Pemuda di Kendal

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D mengatakan hingga Senin 6 Desember 2021, sekira pukul 20.15 WIB malam, korban jiwa yang mengalami luka-luka 56 orang.

Warga hilang sebanyak 22 orang dan meninggal dunia 22 orang.

"Sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004,"papar Muhari, Selasa 7 Desember 2021.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan M5,3 Guncang Jayapura, Tak Berpotensi Tsunami

Ia menambahkan, rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 8 orang di Kecamatan Candipuro.

"Terkait dengan perkembangan warga mengungsi, sebanyak 2.004 warga berada di 19 titik pengungsian yang tersebar di 3 kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Pasirian. Jumlah penyintas tertinggi berada di Kecamatan Candipuro dengan jumlah 1.136 jiwa, Pasirian 563 dan Pronojiwo 305. Berikut ini distribusi titik lokasi pengungsian warga di tiga kecamatan tersebut,"terangnya.

Kemudian, kecamatan Candipuro (Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Dusun Kajarkuning di Desa Sumberwuluh dan Kantor Camat Candipuro).

Baca Juga: Trending, Oknum Polisi Diduga jadi Pemicu Bunuh Diri Seorang Mahasiswi di Mojokerto, Kapolri Beri Atensi

Kecamatan Pasirian (Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian).

Kecamatan Pronojiwo, ungkap Muhari, warga banyak yang mengungsi di gedung sekolah yang tersebar di kecamatan tersebut.

Seperti di SDN Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid di Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng.

Baca Juga: Bus Sudiro Tungga Jaya Terbakar di Ruas Tol Ungaran - Solo, 30 Orang Penumpang Selamat

Kemudian Desa Oro Ombo Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2, dan rumah-rumah kerabat di Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus yang terletak di Desa Oro Oro Ombo).

Menurut Muhari, Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material.

Data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus 1 unit.***

Editor: Dita Arnanta

Tags

Terkini

Terpopuler