Baca Juga: Wajib Punya! Inilah 3 Skill yang Harus Dimiliki Anak Muda Demi Masa Depan Cerah
Berdasarkan struktur molekulnya, lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Sifatnya yang lebih stabil menyebabkan lemak jenuh cukup sulit untuk membentuk radikal bebas atau dapat dikatakan sulit untuk dicerna.
Sebaliknya, lemak tidak jenuh memiliki ikatan rangkap yang menyebabkan ia mudah mengalami oksidasi dan mudah dicerna.
Dikutip dari penelitian Ratu Ayu Dewi (2008), umumnya makanan yang berasal dari hewani mengandung lemak jenuh.
Namun, lemak jenuh juga dapat ditemui di minyak kelapa, mentega, dan minyak lainnya yang digunakan untuk menggoreng.
Daripada menggunakan mentega dan minyak untuk memasak, kamu bisa menggantinya dengan minyak zaitun atau minyak alpukat. Kedua jenis minyak tersebut mengandung lemak tak jenuh yang sangat banyak.
Kamu juga bisa mengganti mentega pada makanan yang dipanggang dengan alpukat dan pisang yang sudah ditumbuk atau dengan saus apel.
Mengurangi Gula, Pemanis Buatan
Menikmati makanan manis bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat, asalkan kamu bisa mengontrol berapa banyak gula yang kamu konsumsi. Sayangnya, bagi kesehatan, mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi sama sekali tidak baik.
Baca Juga: Kamu Ngekos tapi Uang Selalu Habis? Koreksi Diri dari 5 Kesalahan Ini, Apa Saja? Yuk, Simak!