Network
1. Memainkan Teka-teki Jigsaw dan Temukan Bagian yang Hilang
Baca Juga: Hamba Allah dari Klaten Menyumbangkan Mobil Alphard Untuk Dimodifikasi Jadi Ambulans
Seiring dengan alkohol, penjualan teka-teki jigsaw telah melonjak sejak awal pandemi. Pada awal April, beberapa pembuat teka-teki benar-benar terjual habis. Salah satu perusahaan melaporkan peningkatan penjualan sebesar 370 persen dari tahun sebelumnya.
Mengapa penjualan teka-teki bisa melonjak drastis? Menurut profesor Universitas Toronto Marcel Danesi, ada banyak alasan. Salah satunya adalah bahwa teka-teki membuat kita fokus untuk menyelesaikan 'masalah dalam teka-teki tersebut' sehingga timbul di diri kita rasa kontrol.
Dengan fokus pada permainan teka-teki, bisa mengalihkan perhatian dari permasalahan yang ada. Hal ini merupakan cara untuk membuat pikiran dan organ tubuh kita bekerja bersama-sama. Ketika kepala dan tangan Anda menyatukan potongan-potongan teka-teki jigsaw itu, kebingungan dan ketidakpastian mereda. Dan ini adalah sebuah proses untuk melupakan alkohol.
Baca Juga: Ditemukan Ratusan Batu Artefak di Dasar Sendang Tumpeng Desa Gedongjetis Klaten
2. Mewarnai Buku untuk Orang Dewasa
Jika Anda tidak suka teka-teki, cobalah buku mewarnai dewasa (bahkan ada yang bertema pandemi). Satu studi pra-pandemi, yang diterbitkan pada Februari 2020 di Academic Emergency Medicine, menemukan bahwa orang yang menunggu di ruang gawat darurat yang diwarnai selama satu jam atau lebih memiliki lebih sedikit kecemasan daripada mereka yang berada di ruang polos tak berwarna. Ruang gawat darurat dan situasi pandemi: keduanya sama-sama menimbulkan stress tinggi.
3. Berlatih Meditasi
Baca Juga: Berkomitmen Terus Tingkatkan Mutu, Guru Besar UMS Kembali Bertambah 4 Orang
