Gaya Hidup Anak Muda Klaten yang Ikut Tanam Padi

- 23 Agustus 2021, 14:06 WIB
Sejumlah pemuda di Klaten mengikuti kegiatan tandur bareng di Desa Jimus, Kecamatan Polanharjo
Sejumlah pemuda di Klaten mengikuti kegiatan tandur bareng di Desa Jimus, Kecamatan Polanharjo /Dok. humas Pemkab Klaten/

SUKOHARJOUPDATE - Bagi pemuda jaman now, menjadi petani bukanlah profesi yang keren. Mereka lebih memilih mencari pekerjaan lain di kota.

Namun tidak semua pemuda atau generasi penerus seperti itu. Masih ada sedikit pemuda yang peduli dengan dunia pertanian.

Terbukti, beberapa waktu yang lalu, sebanyak 30 pemuda beramai-ramai turun ke sawah untuk tandur bareng.

Baca Juga: Makan Nasi yang Tidak Bikin Gemuk

Kegiatan positip itu berlangsung di dua lokasi yaitu di persawahan Desa Padas, Kecamatan Karanganom dan persawahan Desa Jimus, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.

Menurut Ketua Komunitas Petani Muda Klaten, Afip Amrizal Basri selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan, kegiatan Atraksi Tandur Bareng ini untuk menggugah semangat kalangan anak muda untuk belajar menjadi wirausaha di sektor pertanian.

“Kegiatan Tandur Bareng ini sesuai arahan Presiden RI Bapak Joko Widodo agar para pemuda berminat usaha di sektor pertanian. Hal ini disebabkan  di masa depan bidang pertanian akan menjadi peluang bisnis yang besar. Ke depan, Komunitas Petani Muda Klaten akan sering mengadakan kegiatan serupa, ditambah diskusi maupun acara lain seputar pertanian secara luas,” ungkapnya.

Baca Juga: Cara Membersihkan Racun Tubuh Ala dr Zaidul Akbar

Jenis padi yang ditanam yaitu mentik wangi merah dengan sistim jajar legawa. Salah satu peserta kegiatan ini, Yusuf Mardani asal desa setempat mengaku senang dan bersemangat acara tandur bareng ini.  

“Kegiatan ini positif, sekaligus mengusir rasa bosan di rumah saat PPKM seperti ini. Awalnya saya ikut membantu menyebarluaskan informasi ini agar diketahui masyarakat luas,'' kata Yusuf.

Dengan kegiatan positip seperti ini, diharapkan para pemuda merubah gaya hidupnya. Yang semula hanya main game saja, kini harus mencoba turun ke sawah, merasakan menjadi seorang petani.

Baca Juga: Sesak Nafas di Masa Pandemi, Begini Saran Dokter

Meski di kemudian hari kelak tidak harus menjadi petani, setidaknya ikut merasakan susahnya menjadi petani.***

Editor: Triyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah