Masyarakat Ambokembang banyak menanam kluwek, dan di suatu waktu mereka hendak memanfaatkan hasil bumi kluwek dari daerah mereka tersebut.
Dari cerita dahulu, awalnya masyarakat mencoba memadukan kluwek dengan tempe dan tahu. Namun, ternyata rasa masakan yang dihasilkan kurang sedap. Lalu, diubahlah menggunakan daging dan ternyata rasa yang dihasilkan cukup sedap.
Dinamakan pindang tetel ternyata bukan karena berbahan dasar ikan seperti namanya melainkan berasal dari daging. Nah, lalu mengapa dinamakan pindang tetel?
Nama pindang tetel merupakan kata singkatan yaitu ‘paling enak daging tetel’. Tetel sendiri berarti daging yang digunakan di tetel atau dipotong kecil-kecil.
Masakan ini mirip seperti rawon, memiliki warna cokelat kehitaman hasil dari bumbu rempah kluwek. Namun, pindang tetel memiliki kuah lebih encer dan lebih berlemak daripada rawon.
Pindang tetel biasanya disajikan bersama dengan kerupuk usek yang digoreng dengan menggunakan pasir.
2. Tauto
Makanan khas selanjutnya yaitu Tauto. Apa itu tauto? Tauto adalah soto khas Pekalongan. Nama tauto merupakan hasil dari gabungan kata, tauco dan soto.