BERITASUKOHARJO.com - Setiap daerah pasti memiliki tradisi dan adat yang lekat dan khas, serta tidak bisa ditinggalkan di Hari Raya Idul Fitri.
Nah, ternyata Jawa Timur juga memiliki 6 tradisi di Hari Raya Idul Fitri, dan mungkin hal ini banyak orang yang belum banyak mengetahui hal tersebut, bahkan mungkin di sebagian daerah Jawa Timur juga telah punah.
6 tradisi ini sangat lekat dan wajib ada disetiap Hari Raya Idul Fitri, sebagian dari tradisi ini masih banyak yang dilakukan di daerah Jawa Timur.
Namun, Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, tradisi ini mulai langka dan bahkan hanya ada di berbagai daerah terpencil saja, seperti bersalam-salaman mengelilingi kampung serta makan bersama dengan tetangga-tetangga.
Dirangkum oleh BeritaSukoharjo.com dari akun kanal YouTube Sam Sunuy 25. Berikut 6 tradisi hari raya Idul Fitri di Jawa Timur.
1. Takbir Keliling
Takbir keliling dengan menggunakan obor, hal ini dilaksanakan pada malam hari raya Idul Fitri atau pada malam takbiran, menjelang hari raya Idul Fitri.
Masyarakat mulai dari dewasa hingga anak-anak ikut mengelilingi Desa sambil membawa obor sambil membaca takbir.
2. Sungkeman
Sungkeman ini dilakukan kepada orang tua dan sanak saudara mulai dari yang tertua. Maksudnya seperti seorang anak berlutut, kemudian bersalaman mencium tangan kedua orang tua dan meminta maaf.
Sungkeman ini termasuk salah satu tradisi yang masih ada hingga sekarang, apalagi bagi seorang anak yang mudik jauh, kemudian mengunjungi kedua orang tuanya, sungkeman ini adalah hal yang wajib bagi seorang anak kepada orang tua dengan meminta maaf.
3. Salaman Keliling Di Sekampung
Tradisi salam-salaman keliling sekampung saling meminta maaf, merupakan salah satu tradisi yang saat ini mulai jarang dilakukan karena sebagian besar masyarakat Jawa Timur khususnya di kota merupakan bukan penduduk asli, sehingga lebih banyak yang pulang kampung dan tidak adanya salam-salaman keliling.
Baca Juga: Inilah Waktu Terbaik Minum Kopi yang Bermanfaat Bagi Kesehatan yang Maksimal
4. Acara Makan Bersama
Acara makan bersama ini dilakukan setelah bersalam-salaman keliling, makan bersama ramai-ramai bareng tetangga maupun saudara.
5. Berkunjung Ke Saudara Yang Jauh
Jadi, setelah melaksanakan makan bersama dan bersalaman keliling di kampung, para keluarga bersiap-siap untuk mengunjungi saudara yang jauh, silaturahmi dan bertamu ke saudara yang rumahnya jauh.
6. Hari Ketupat
Pada hari raya yang ke-7 yaitu pada 7 Syawal merupakan hari dimana dinamakan hari ketupat, yang mana semua masyarakat berbondong-bondong untuk membuat ketupat dan dibagikan kepada sanak saudara dan tetangga.***