Penambahan rempah-rempah pada kopi ini dipengaruhi oleh cara penyajiannya di Timur Tengah yang disandingkan dengan nasi kebuli dan kue kaak. Sebagai penyeimbang, maka kopi diracik bersama rempah-rempah
Awalnya, pada saat itu Warung Barokahlah yang rutin mengirimkan kopi untuk dihidangkan khusus kepada jemaah setiap salat subuh usai.
Dikarenakan jumlah jemaah yang terus bertambah, pengurus Masjid Jami Assegaf kemudian berinisiatif untuk ikut membuat kopi serupa agar semua jemaah mendapatkan kopi yang sama secara merata.
Rasa kopi yang pekat bercampur dengan cita rasa rempah-rempah semakin menambah kenikmatan sajian unik ini.
Oleh karena itu selain karena keunikan tradisi Ramadhan yang ada, pengunjung banyak yang datang kembali ke Masjid Jami Assegaf karena merasakan kenikmatan racikan kopi tersebut yang memang tidak ada duanya.
Tentu saja di samping alasan tersebut banyak jemaah datang karena ingin ikut merasakan suasana bulan puasa di masjid tersebut.
Kenikmatan kopi arab yang menggugah selera ini juga tidak lain dipengaruhi oleh budaya Arab yang sangat kental di sekitar lokasi Masjid Jami Assegaf.
Diketahui jika Masjid Jami Assegaf memang dibangun di tengah pemukiman keturunan Arab yang ada di Solo.