3 Fakta Nilai Islam tentang Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Dulu Diharamkan tetapi Kini Dianjurkan

- 17 Maret 2023, 19:28 WIB
Ilustrasi - fakta nilai Islam tradisi ziarah kubur menjelang Ramadhan
Ilustrasi - fakta nilai Islam tradisi ziarah kubur menjelang Ramadhan /Freepik/freepik

BERITASUKOHARJO.com – Kegiatan ziarah kubur menurut istilah terdiri atas kata ziarah yang berarti mengunjungi atau mendatangi sedangkan kubur artinya tempat orang dimakamkan. Ziarah kubur berarti datang ke kuburan untuk mengingat orang yang sudah meninggal mendahului.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Pada awal perkembangan Islam, ziarah kubur termasuk ibadah yang diharamkan karena para sahabat masih mempercayai kepercayaan jahiliyah, seperti salah satu bentuknya adalah meminta-minta pada kuburan. Oleh karena itu ziarah kubur termasuk kegiatan syirik.

Namun, kini ziarah kubur dianjurkan dalam agama Islam asalkan dengan tujuan mendoakan orang yang meninggal. Ziarah kubur itu membawa nilai Islam yaitu di antaranya hadiah bacaan Al-Qur'an bagi yang berziarah dan sebagai media mengingatkan akan datangnya kematian.

Nah, artikel ini akan membagikan mengenai fakta-fakta nilai Islam mengenai tradisi ziarah kubur yang sering dilakukan oleh orang-orang ketika menjelang Ramadhan.

Baca Juga: Resep Cemilan Puding Alpukat Oreo Coklat, Cantik dan Enak, Bikin Ibu-Ibu Jatuh Cinta, Untuk Takjil Juga Oke!

Rasulullah SAW bersabda: “Dahulu saya telah melarang kamu untuk berziarah ke kubur, sekarang Muhammad telah mendapatkan izin untuk berziarah ke kubur ibunya, maka berziarahlah kamu, sesungguhnya ziarah itu mengingatkan akhirat.” (HR. Muslim, Abu Daud dan Tarmidzi) (Sulaiman Rasyid, 1989: 183).

Ziarah kubur sudah menjadi sebuah tradisi masyarakat Indonesia yang akan berbondong-bondong saat menjelang Ramadhan ataupun Idul Fitri.

Seakan-akan itu waktu yang utama, padahal intinya dari ziarah kubur adalah pengingat seberapa siap bekal dan amal sholeh menghadapi kematian kelak.

Baca Juga: Olahan Ubi Ungu Dibuat Jadi Onde-Onde, Cocok untuk Cemilan Lezat di Rumah atau Ide Jualan Snack Box

Dikutip BeritaSukoharjo.com melalui berbagai sumber, ziarah kubur ini memiliki tiga nilai Islam bagi peziarah sebagai berikut:

1. Nilai Bersyukur Kepada Allah SWT

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Seseorang yang melakukan ziarah kubur dan mengingat akan kematian, maka ia akan merasakan nilai bersyukur atas nikmat batin seperti kesehatan, rejeki, dikelilingi orang-orang baik, dan lain-lain. Hal itu tidak akan dirasakan oleh orang yang sudah meninggal.

Firman Allah SWT pada Q.S. Al Mukminun Ayat 67: “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya)".

Baca Juga: Resep Puding Chocolate Truffle dari 3 Bahan Murah, Kreasi Ide Jualan Takjil Modal Kecil, Siap-Siap Kaya!

Saat bersyukur kepada Allah SWT, itulah maka akan menjadi sarana untuk lebih patuh dan taat kepada-Nya. Rasa syukur juga akan mengantarkan manusia pada kerelaan menerima anugerah dengan penuh keikhlasan betapapun besar kecilnya nikmat itu.

2. Nilai Berdoa Kepada Allah SWT

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Orang yang berziarah kubur dan mengingat akan kematian, pasti ia akan melakukan introspeksi diri terkait dengan bekal dan amalan sholeh apa yang sudah disiapkan untuk menghadapi kematian.

Oleh karena itu, nilai berdoa bisa dengan melalui memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Selain itu juga berdoa atas rasa syukur telah diberikan nikmat hidup yang luar biasa sampai saat ini.

Melalui berdoa kepada Allah SWT itu, manusia diajarkan bahwa sebagai makhluk yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, apabila tanpa bantuan-Nya maka tidak bisa melewatinya.

Baca Juga: Gorengan Favorit Sejuta Umat! Ide Usaha Takjil Ramadhan yang Paling Dicari, Resep Tahu Selimut Super Renyah

3. Nilai Bermaafan

Nilai bermaaf saat melakukan ziarah kubur adalah saat meminta maaf kepada seseorang atas kesalahan yang telah diperbuat baik itu sengaja maupun tidak sengaja.

Pada dasarnya sifat pemaaf ini adalah akhlak yang mulia sebagai bentuk menahan diri dari keegoisan diri terhadap orang lain.

Aisyah menuturkan dari Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jibril berkata, 'Sesungguhnya Rabbmu menyuruhmu untuk mengunjungi penghuni baqi’ (kuburan muslimin di kota Madinah) dan memohonkan ampun untuk mereka'." [HR. Muslim]

Peziarah bisa saling bermaafan dengan orang yang sudah meninggal, yaitu artinya ia ikhlas dengan kesalahan apapun yang pernah dibuat sebelumnya, menghilangkan segala rasa kebencian, dendam, dan dengki. Saling bermaafan juga bisa sebagai sarana penghapus dosa.***

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x