Hutang 120 juta tersebut masih berjalan berikut dengan bunganya. Masalah mereka semakin berat karena selain hutang ke rentenir, ada juga hutang ke pinjol dan ke teman kerja.
Bahkan keadaan makin sulit ketika sang suami harus menjual motor untuk melunasi hutang. Tak memiliki kendaraan membuat suaminya tak bisa bekerja, sedang setiap bolos kerja dipotong Rp200.000.
Hutang yang semakin banyak, diteror dari berbagai arah membuat Wulan semakin ketakutan dan kelimpungan.
Dalam keadaan terpepet, Wulan mulai rutin mengamalkan sholawat Jibril dan sholawat Munjiyat sebanyak 100 kali sehari.
Meskipun masalahnya belum selesai, namun atas izin Allah dia diberi ketenangan dalam menghadapi masalah lebih baik dari sebelumnya.
Entah dapat keberanian dari mana, Wulan akhirnya memutuskan datang ke rentenir dan mengungkapkan ketidakmampuannya dalam membayar bunga.
Dalam upayanya menyatakan hal tersebut, di hati kecilnya Wulan terus tak henti-hentinya menggumamkan sholawat.
Akhirnya usahanya membuahkan hasil, si rentenir mau menghentikan bunga dan pembayaran bisa dicicil per bulan sebanyak 1,5 juta.