WASPADA POLUSI UDARA JAKARTA! 123 Ribu Orang Lebih Meninggal Dunia Pertahun, Akibat Polusi di Indonesia

- 29 Agustus 2023, 09:29 WIB
Bahaya Polusi Udara Jakarta
Bahaya Polusi Udara Jakarta /Instagram /@ramdani1807

BERITASUKOHARJO.com - Belakangan ini, polusi udara di Jakarta sedang banyak menjadi perbincangan dimana-mana. 

Pasalnya polusi Jakarta yang sudah semakin parah itu ternyata punya banyak dampak bagi kesehatan, bukan hanya sebatas gangguan pernapasan saja.

Polusi udara bahkan telah menjadi menjadi penyebab kematian kelima di Indonesia, setelah darah tinggi, diabetes, rokok, dan obesitas.

Baca Juga: Hujan Buatan di Jakarta Apakah Ampuh Atasi Polusi? Berikut 6 Dampaknya, Manfaat serta Kerugiannya

Lalu apa saja dampak dan bahaya dari polusi udara di Jakarta, dan bagaimana cara mengatasinya? 

Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah mengutip tentang dampak dari polusi udara dan cara mengatasinya dari berbagai sumber, dan membagikannya ulang untuk Anda. Simak dan ikuti ulasan singkatnya berikut ini.

Prof Dr. dr Agus Dwi Susanto SpP(K) selaku Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyatakan bahwa setiap tahunnya ada lebih dari 123 ribu orang meninggal dunia di Indonesia karena polusi udara. 

Baca Juga: WASPADA! 8 Cara Kurangi Resiko Polusi Bagi Kesehatan, Kualitas Udara Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Oleh karena itu dampak dari polusi bagi kesehatan sangatlah tinggi bahkan dapat menyebabkan kematian. 

Menurut data terakhir, polusi bahkan menjadi penyebab kelima kematian tertinggi di Indonesia selain darah tinggi, diabetes, rokok dan obesitas.

Sedangkan untuk jangka pendeknya, polusi udara dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan beberapa penyakit yang berhubungan dengan pernapasan lainnya seperti iritasi mukosa, sakit tenggorokan, batuk, dahak, ISPA, pneumonia, serangan asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis). 

Baca Juga: LUAR BIASA! Ini 5 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Paru-Paru Menurut Dokter, Sudah Tahu?

Selain itu dampak jangka panjang dari polusi juga dapat menurunkan fungsi paru sehingga menimbulkan berbagai penyakit seperti TBC dan kanker paru. 

Tak hanya menyebabkan munculnya penyakit pernapasan, namun polusi udara juga dipercaya dapat menyebabkan munculnya gejala kesehatan mental pada para remaja. 

Dikutip dari laman rendahemisi.jakarta.go.id, dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa udara yang kotor dapat menyebabkan kerusakan dini pada kemampuan kognitif manusia dan kesehatan mental.  

Beberapa penyakit kesehatan mental yang muncul karena polusi udara di antaranya adalah depresi, kecemasan, bipolar dan keinginan untuk mengakhiri hidup. 

Gejala tersebut tak hanya muncul di kalangan orang dewasa namun juga pada anak-anak dan remaja. 

Ada sekitar 5.9 persen penduduk Jakarta yang memiliki gangguan depresi dengan rentang usia di atas 15 tahun.

Sementara itu, polusi udara ini harus segera ditangani dengan menjaga lingkungan dan membudayakan gaya hidup sehat, seperti menanam pohon, menghijaukan lingkungan dan menghijaukan Indonesia.

Bagi pribadi masing-masing, Anda bisa melakukan tindakan mencegah dengan menggunakan masker seperti N95, KN95, FFP2 atau KF94. 

Sementara dari pihak pemerintah dan pihak instansi kesehatan bisa menerapkan beberapa langkah berikut untuk mengatasi polusi udara. 

 

1. Data Polusi Udara Terpusat

Selain menjaga lingkungan, pemerintah berharap sanitary kit di puskesmas dapat memiliki nilai kualitas udara setiap wilayah setempat. Sehingga Puskesmas akan memiliki data dari polusi per kecamatan dan kelurahan 

 

2. Adanya Keluhan Respirasi di Lingkup Puskesmas 

Keluhan respirasi di lingkup Puskesmas sehingga akan terlihat bila adanya peningkatan kasus dampak dari polusi udara. 

 

3. Sosialisasi Kesehatan Paru

Pemerintah bisa melakukan pendekatan dan pengenalan serta sosialisasi mengenai kesehatan paru-paru yang digagas oleh WHO, agar bisa diaktifkan kembali.

 

4. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)

Komunikasi Informasi Edukasi juga mesti dilakukan agar masyarakat lebih aware terhadap dampak polusi terhadap kesehatan maupun informasi mengenai polutan di wilayah setempat. 

Pihak kesehatan setempat seperti Puskesmas juga disarankan untuk memberikan perhatian khusus pada pasien penyakit kronik. 

Usahakan agar pusat medis bisa mudah dihubungi atau bisa juga pasien diberi saran untuk datang ke pusat kesehatan atau bisa pihak kesehatan melakukan kunjungan ke rumah.

 

5. Pojok Polusi

Penting juga bagi pihak kesehatan membuat gerakan yang bisa memfasilitasi masyarakat dalam mengakses informasi terkait polusi udara di tiap wilayahnya. 

***

 

 

 

Editor: Syahyurli Ainnur Bahri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah