Mengenali Lebih Jauh Tentang Penyakit Sifilis! Pengertian, Gejala, dan Cara Penanganannya!

- 26 Mei 2023, 16:46 WIB
Ilustrasi - Mengenali Lebih Jauh Tentang Penyakit Sifilis! Pengertian, Gejala, dan Cara Penanganannya/
Ilustrasi - Mengenali Lebih Jauh Tentang Penyakit Sifilis! Pengertian, Gejala, dan Cara Penanganannya/ /Pexels/Anna Shvets

BERITASUKOHARJO.com – Sexually Transmitted Diseases atau penyakit menular seksual merupakan penyakit yang dapat menular kepada siapapun yang sering bergonta-ganti pasangan. Salah satu contoh penyakitnya adalah sifilis.

Raja singa adalah nama lain dari sifilis dan merupakan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri sehingga membuat infeksi menular seksual. Gejala awal dari sifilis ini tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat.

Padahal sifilis merupakan penyakit yang cukup berbahaya. Jika tidak diobati dengan benar, maka penderita bisa mengalami kelumpuhan bahkan sampai meninggal.

Baca Juga: Bikin Hampers Sendiri di Rumah Tanpa Mahal! Bikin Marmer Cake Manis dengan Bahan Ekonomis Ini

Selain itu pada tahap yang paling parah sifilis membuat kerusakan pada organ tubuh seperti jantung, otak, hati dan lain sebagainya. Oleh sebab itu siapapun harus berhati-hati dalam memilih pasangan agar tidak terkena penyakit ini.

Dilansir Pada tanggal 26 Mei 2023 oleh BeritaSukoharjo.com pada laman National Library of Medicine, berikut penjelasan lebih lanjut tentang penyakit sifilis.

Pengertian

Sifilis atau penyakit raja singa adalah infeksi yang disebabkan bakteri sistemik bernama spirochete Treponema pallidum. Treponema pallidum merupakan agen penyebab sifilis yang ditemukan oleh ilmuwan Jerman tahun 1905.

Kemudian setelah satu tahun, tes Wasserman dilakukan, tes ini adalah tes pertama untuk mendiagnosis infeksi sifilis yang setelah itu dikembangkan. Sifilis disebut sebagai penyakit menular seksual karena kebanyakan kasus ditularkan melalui kontak seksual.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Alam Gratis di Surabaya untuk Healing dan Berfoto, Nomor 2 seperti di Jepang, loh!

Gejala dari Sifilis

Gejala penyakit sifilis berkembang berdasarkan tahapan perkembangan penyakitnya, sebagai berikut:

1. Sifilis Primer

Terjadi sekitar 9 – 10 hari setelah pasien terinfeksi. Gejala ini diawali dengan timbulnya luka di penis, bibir kemaluan, atau leher rahim da tidak terasa nyeri.

2. Sifilis Sekunder

Tahap ini terjadi setelah beberapa bulan pasien yang terinfeksi tahapan pertama. Gejala awal yang timbul yaitu adanya kelainan warna kulit seperti bercak kemerahan yang tidak gatal, biasanya pada telapak tangan dan kaki.

Gejala lain yang timbul adanya pembesaran kelenjar getah bening di seluruh bagian tubuh. Atau bisa juga muncul sebuah kutil di sekitar alat kelamin atau anus.

Baca Juga: MANTUL! 5 Makanan Tradisional Purwokerto yang Wajib Dicoba, Mulai dari Kuliner Malam hingga Legendaris

3. Sifilis Laten

Tahap ini tidak menimbulkan gejala atau keluhan sakit, tapi infeksi menyebar dengan menyerang bagian tubuh lain. Gejala ini hanya bisa dilihat dengan melakukan pemeriksaan darah khusus Penyakit Menular Seksual Sifilis.

4. Sifilis Tersier

Tahap ini muncul setelah 5 – 30 tahun setelah tahap sekunder terjadi. Pada kondisi ini, adanya kerusakan di bagian tubuh yang penting dan menetap di otak, jantung, pembuluh darah, saraf, serta sumsum tulang belakang.

5. Sifilis Kongenital

Sifilis ini biasanya terjadi pada wanita yang sedang hamil dan dapat menularkan infeksinya ke janin. Janin juga dapat tertular infeksi ini saat dalam kandungan atau sesaat setelah lahir.

Anak yang lahir dengan sifilis sangat mungkin memiliki gejala seperti masalah pendengaran, deformasi gigi, tuli, serta pertumbuhan tulang yang abnormal.

Baca Juga: Gulai Iga Sapi Super Empuk Meskipun Tanpa Presto, Simak Resep Lengkapnya!

Diagnosis Penyakit Sifilis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan, sebagai berikut:

1. Tes darah atau pemeriksaan laboratorium

Tes darah yang dilakukan untuk menguji apakah ada infeksi sifilis atau tidak, serta memeriksa pasien memiliki antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan sifilis.

Untuk wanita yang sedang hamil tes darah biasanya dilakukan saat usia kehamilan mencapai antara tiga sampai lima bulan.

2. Cairan dari luka atau ulkus

Cairan akan diambil dari luka sebagai sampel untuk dianalisis di laboratorium. Uji ini hanya bisa dilakukan untuk sifilis primer dan sekunder. Cairan dari luka tersebut bisa menunjukkan adanya bakteri sifilis atau tidak.

3. Tes serologik sifilis

Tes ini sebagai pembantu untuk penegak diagnosis. Ukurannya dilihat dari sensitivitasnya yang bereaksi pada penyakit sifilis. Serta spesifisitasnya yang memiliki reaksi terhadap penyakit bukan sifilis.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Cafe di Madiun yang Asik Buat Nongkrong Bareng Teman, Unik dan Menarik, Terjangkau Harganya

Pengobatan sifilis

Sifilis primer dan sekunder cukup berhasil diobati dengan menggunakan penisilin. Biasanya Penisilin diberikan melalui suntikan. Dengan satu suntikan bisa untuk menghentikan infeksi kurang dari satu tahun. Pengobatan ini dilakukan selama 14 belas hari atau lebih tergantung pada beberapa kasus.

Biasanya pengobatan sifilis tersier bisa dilakukan lebih lama dan antibiotik diberikan melalui infus. Alternatifnya bisa menggunakan doksisiklin 100 mg per oral dua kali sehari selama 14 hari. Atau menggunakan ceftriaxone 1 – 2 gram selama 10 – 14 hari.

Bisa juga dengan tetrasiklin 100 mg per oral 4x selama 14 hari. Untuk sifilis selama kehamilan sama dengan mengobati pasien biasa berdasarkan tahapan infeksinya.

Sifilis bawaan karena ibu dapat diberikan Penisilin G encer pada 100.000-150.000 unit per kg berat badan per hari. Diberikan secara infus setiap 12 jam selama 7 hari pertama setelah lahir, kemudian setiap 8 jam selama 10 hari.

Sifilis anak dapat diberikan penisilin G kristal encer pada 200.000-300.000 unit per kg berat badan perhari lewat infus. Obat diberikan setiap 4-6 jam selama 10 hari, diikuti dosis tunggal penisilin benzatin G pada 50.000 unit per kg berat badan hingga maksimal 2,4 juta unit.***

Editor: Klara Delviyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x