Terungkap! Ini Penyakit Ruben Onsu, Kenali Gejala, Penyebab Hingga Penanganan Penyakit Lesi Otak

- 3 Juli 2022, 16:15 WIB
Caption: Ruben Onsu Mengidap Lesi Otak, Penyakit apa itu? Berikut Penjelasannya
Caption: Ruben Onsu Mengidap Lesi Otak, Penyakit apa itu? Berikut Penjelasannya /Ilustrasi: YouTube, The Onsu Family/

BERITASUKOHARJO.com - Ruben Onsu diketahui telah dua kali masuk rumah sakit bahkan sempat menginap di ruang ICU pada bulan Juni 2022 lalu.

Awalnya, Ruben Onsu tidak menyebutkan dengan gamblang apa penyakit yang dideritanya hingga harus dirawat intensif.

Kemudian, kini diketahui Ruben Onsu mengidap penyakit lesi otak, lesi adalah istilah kedokteran untuk merujuk pada suatu area dari jaringan yang abnormal pada tubuh.

Lesi otak bisa terdeteksi jika penderita melakukan tes MRI (Magnetic Resonance Imaging) karena gejala awalnya sering kali tidak dirasakan oleh penderita.

Namun, terkadang lesi otak tidak dapat didiagnosis hanya dengan MRI sehingga diperlukan tes tambahan atau tindak lanjut untuk mendeteksinya.

Baca Juga: Tiga Hikmah Berkurban di Hari Raya Idul Adha yang Harus Diketahui, Simak Selengkapnya

Lantas bagaimana gejala dan apa penyebab hingga penanganan dari lesi otak ini? Berikut BeritaSukoharjo.com sajikan yang dikutip dari situs Mayo Clinic, Cleve Clinic dan Web MD pada Minggu, 03 Juli 2022.

Penyakit lesi otak ada yang berukuran kecil ada pula besar dengan tingkat keparahan mulai dari tidak berbahaya hingga mampu mengancam jiwa penderitanya.

Berikut beberapa gejala lesi otak:

-penuaan

-sakit kepala yang memburuk seiring berjalannya waktu

-mual dan kemungkinan muntah

-gerakan terganggu

-kurang konsentrasi

-keterlambatan bicara

-penglihatan kabur

-gangguan pendengaran

-gerakan bagian tubuh yang tidak disengaja bahkan kejang

Baca Juga: Yuk, Baca! Berikut Langkah yang Bisa Diambil untuk Menjaga Kualitas Udara di Sekitar Kita

Berikut beberapa penyebab lesi otak:

-asupan makanan yang sembarangan

-tumor

-plak atau protein yang berlebih di dalam jaringan otak

-turunan, apabila terdapat keluarga yang menderita losi otak, keturunannya memiliki kemungkinan yang tinggi untuk menderita losi otak

-tekanan darah tinggi,stroke, dan aneurisma arteri serebral

-cedera pada otak sehingga terjadi pendarahan

-terdapat infeksi kuman atau bakteri dalam otak

-penyakit autoimun, seperti sklerosis multipel dan lupus 

 

-paparan bahan kimia dan toksin.

Berikut beberapa penanganan lesi otak:

Sebelumnya, ketahui lebih dulu kondisi lesi otak yang terjadi. Jika tidak parah, maka hanya perlu melakukan pemeriksaan secara berkala.

Namun, jika kondisi yang parah dan berbahaya, lakukanlah tindakan medis yang disarankan oleh dokter, seperti:

Baca Juga: Fakta Unik dan Menarik Klub Bola di Piala Presiden 2022, Nomor 12 Tentang Persib Bandung, Keren Banget!

-jika memungkinkan lakukan tindakan operasi pengangkatan lesi

-kemoterapi dan radioterapi untuk lesi otak

Selain tindakan medis, konsumsi obat juga dapat menangani masalah lesi di otak.

-obat infekesi (antibiotik atau obat antimikroba)

-obat penenang untuk sistem kekebalan tubuh atau mengubah respon sistem kekebalan tubuh

-obat atau terapi yang dapat meringankan gejala lesi otak.

Demikianlah penjelasan terkait penyakit lesi otak dari gejala dan penyebabnya hingga penanganannya.

Jika merasakan atau mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.***

Editor: Klara Delviyana

Sumber: Cleveland Clinic Mayo Clinic Web MD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x