Apa itu Azoospremia Penyakit yang Diidap Park Min Hwan di Drakor Marry My Husband, Benarkah Sulit Punya Anak?

16 Februari 2024, 07:53 WIB
Mengenal Azoospremia Penyakit yang Diderita Park Min Hwa Marry My Husband /Instagram/@tvn_drama

BERITASUKOHARJO.com - Kang Ji won menyangkal Su min yang mengatakan bahwa ia keguguran. Ia menyebutkan bahwa Park Min hwa mengalami azoospermia, sehingga tidak mungkin Su min bisa hamil.

Adegan ini bisa dilihat pada drakor Marry My Husband episode 13. Pernyataan Ji won tersebut menjelaskan kebohongan Su min sejak ia mengaku hamil, sampai akhirnya bisa menikahi Min hwa.

Benarkah azoospermia menyebabkannya tidak bisa mempunyai anak? Apakah azoospermia sama dengan mandul? Pertanyaan tersebut mungkin terlintas di benak orang yang belum pernah mendengar penyakit fertilitas ini.

Nah, BeritaSukoharjo.com telah merangkum tentang azoospermia yang dilansir dari website Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Mau Tahu Cara Gabung, Convert, dan Kompres PDF? Ini 10 Situs Gratis Penyelamat Mahasiswa, Apa Saja? yuk Simak!

Pengertian Azoospermia

Azoospermia merupakan salah satu infertilitas yang terjadi pada laki-laki, yang mengalami kondisi tidak adanya sperma sama sekali pada air mani saat ejakulasi. Sering juga dikenal dengan sperma kosong.

Tidak ada tanda-tanda khusus pada kelainan ini. Supaya terdeteksi memang perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut.

Kondisi ini jarang terjadi, namun kejadian ini dialami sekitar 1% laki-laki di dunia. Diperkirakan jadi penyebab 10%-15% kasus kemandulan.

Baca Juga: Aplikasi Sirekap buat Apa? Berikut Pengertian dan Fungsinya, Simak untuk Kawal Pemilu 2024

Penyebab Azoospermia

Banyak kondisi yang menyebabkan azoospermia pada laki-laki. Penyebabnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Azoospermia Obstruktif

Azoospermia obstruktif disebabkan oleh penyumbatan saluran reproduksi laki-laki, seperti epididimis atau saluran sperma (vas deferens).

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan tersebut adalah cedera, kista, infeksi, operasi bagian panggul, dan prosedur vasektomi.

Kondisi cystic fibrosis yang menyebabkan penyumbatan karena lendir di vas deferens juga bisa memengaruhi terjadinya azoospermia.

Baca Juga: Cha Eun Woo Debut Solo dengan Album ENTITY! India Eisley Tampil di Video Musiknya, Tonton di Link ini!

Begitu juga dengan ejakulasi retrograde, yang merupakan kondisi ketika air mani tidak keluar dari penis, tetapi masuk ke saluran kemih.

Azoospermia Non-Obstruktif

Azoospermia non obstruktif terjadi akibat gangguan hormon dan kelainan genetik yang membuat air mani tidak menghasilkan sperma sama sekali ketika ejakulasi.

Beberapa penyebabnya antara lain gangguan hormon, seperti hipogonadisme dan hiperprolaktinemia.

Kelainan genetik atau kromosom seperti sindrom Klinefelter, sindrom Kallmann, dan Y-chromosomal microdeletions juga bisa jadi faktor penyebabnya.

Baca Juga: Tipe-Tipe Ibu dalam Mengelola Keuangan dan Jenis Investasi yang Cocok, Anda Termasuk yang Mana?

Kelainan struktur dan fungsi testis, torsio testis, anorchia, kriptorkismus, testis gagal memproduksi sperma, orchitis, tumor atau kanker testis, varikokel, efek samping obat-obatan, dan paparan radiasi juga bisa jadi pemicu azoospermia.

Penanganan Azoospermia

Jika sudah menjalani pemeriksaan medis, dokter akan memberikan alternatif penanganan. Berikut ini metode penanganan azoospermia yang biasa dilakukan.

1. Operasi

Tindakan operasi dilakukan untuk mengatasi azoospermia yang disebabkan oleh penyumbatan di saluran reproduksi pria. Dokter akan memperbaiki saluran yang tersumbat atau membuat saluran reproduksi.

Pasien bisa merencanakan program memiliki anak bila telah memeriksakan sperma kembali pada 3-6 bulan pasca operasi.

Baca Juga: Resep Kue Tradisional Carang Gendis Ubi Ungu, Cemilan Manis dan Legit, Mudah Buatnya, Mantap Rasanya!

2. Terapi Hormon

Terapi hormon diberikan kepada pasien yang mengalami azoospermia yang disebabkan oleh gangguan hormon. Tujuannya untuk meningkatkan kadar testosteron yang bertugas dalam pembentukan sperma.

Beberapa kasus azoospermia karena kelainan genetik, tidak dapat diatasi. Pasien dengan kondisi ini bisa melakukan program bayi tabung jika ingin memiliki anak.

Bisa disimpulkan bahwa penderita azoospermia masih punya kemungkinan bisa memiliki anak. Terutama jika kondisi ini segera terdeteksi, sehingga penanganan dapat segera dilakukan.

***

Editor: Klara Delviyana

Tags

Terkini

Terpopuler