BERITASUKOHARJO.com - Berita menghilangnya artis cantik Marshanda baru-baru ini berhasil mengejutkan publik.
Tak hanya terkejut, tetapi publik Tanah Air juga khawatir lantaran Marshanda diinformasikan telah menghilang selama dua hari.
Marshanda sendiri hilang saat berada di Los Angeles, California, Amerika Serikat, sebagaimana penjelasan salah satu sahabatnya.
Baca Juga: Netizen Tuding Hilangnya Marshanda Cuma Prank, Sahabat Emosi dan Bilang Begini, Menohok!
Namun, beberapa sahabat Marshanda secara terang-terangan mengaku khawatir lantaran sang artis mengidap penyakit mental bipolar atau yang biasa disebut bipolar disorder.
Secara singkat, bipolar disorder adalah penyakit mental yang berkaitan erat dengan suasana hati (mood).
Penyakit mental ini berupa gangguan mental yang ditandai dengan adanya perubahan mood ekstrem, dari sangat sedih (episode depresi) ke senang berlebihan (episode mania/manik/manic) atau sebaliknya.
Baca Juga: Selamat! Son Ye Jin Umumkan Hamil Anak Pertama Hyun Bin, Merasa Terkejut Karena Ada Perubahan Ini
Lantas, bagaimana tanda, gejala, dan penyebab bipolar disorder?
Berikut BeritaSukoharjo.com telah merangkumnya, sebagaimana dilansir dari SehatQ pada Senin, 27 Juni 2022.
Tanda dan Gejala Bipolar Disorder
Tanda serta gejala yang pada umumnya dialami penderita bipolar disorder adalah adanya perubahan suasana hati (mood) ekstrem yang cepat.
Seperti apa? Misalnya tiba-tiba penderita merasa dari senang berlebihan, tetapi selanjutnya merasakan sedih yang dalam, atau sebaliknya.
Nah, perasaan senang berlebihan itu disebut sebagai episode mania/manic/manik, sedangkan gejala depresi (sedih berlebihan) dinamakan episode depresi.
1. Episode Mania
Episode mania terbagi lagi menjadi mania dan hipomani, meskipun sebenarnya keduanya memiliki gejala yang mirip.
Hanya saja, ternyata episode mania (episode yang dialami Marshanda saat hilang sekarang) lebih berat dibandingkan hipomania.
Mengapa demikian? Karena episode mania dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari dan hubungan sosial secara umum.
Sementara itu, episode hipomania ternyata masih lebih ringan alias tidak separah episode mania.
Baca Juga: Sebelum Hilang di Amerika, Marshanda Sempat Ucap Kalimat Aneh Ini, Berikut Penjelasan Sahabatnya
Berikut tanda dan gejala bipolar disorder saat berada pada fase mania dan hipomania:
- Tidak bisa diam, misalnya sering mondar-mandir.
- Energi yang meningkat dan terkadang disertai rasa gelisah.
- Perasaan senang dan percaya diri yang berlebihan.
- Merasa tidak butuh tidur atau sulit tidur
Banyak bicara.
- Pola pikir yang beralih dari satu ide ke ide lain dengan cepat.
- Fokus yang mudah teralihkan.
- Kerap membuat keputusan tidak tepat, seperti membeli barang yang tidak
dibutuhkan.
2. Episode Depresi
Berikut tanda dan gejala bipolar disorder saat berada di fase depresi:
- Merasa sedih dan tidak memiliki harapan
- Merasa tidak berharga.
- Memiliki rasa bersalah yang berlebihan.
- Penurunan kemampuan berpikir atau konsentrasi.
- Sulit mengambil keputusan.
- Kehilangan ketertarikan akan hampir semua aktivitas maupun hobi.
- Penurunan atau peningkatan nafsu makan.
- Sulit tidur atau tidur berlebihan.
- Cepat lelah.
- Pada kasus berat, percobaan bunuh diri bahkan dapat terjadi.
Kendati ada beberapa tanda dan gejala yang telah disebutkan seperti di atas, tak menutup kemungkinan masih ada lainnya yang belum disebutkan.
Baca Juga: Hasil Penelitian! Bagi Pria Muda Depresi, Ternyata Diet Sehat Seperti Ini Bisa Bantu Meringankan
Penyebab Bipolar Disorder
Sebenarnya, penyebab penyakit mental bipolar (bipolar disorder) hingga saat ini belum dapat diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa perkiraan terkait penyebab bipolar disorder alias hal yang dapat memengaruhi kemunculannya berdasarkan temua para peneliti.
Berikut sederet faktor yang kemungkinan jadi penyebab bipolar disorder:
1. Faktor genetis atau keturunan.
2. Gangguan struktur dan fungsi otak.
3. Penyalahgunaan obat-obatan maupun alkohol.
4. Faktor lingkungan, misalnya stres yang parah dan berkepanjangan (seperti ditinggalkan oleh orang yang disayangi), pengalaman yang menyebabkan trauma (seperti pelecehan seksual), dan gangguan kesehatan. ***