Jibril al-Rajoub juga menganggap bahwa kejadian ini menjadi salah satu bukti bahwa Israel adalah neo-Nazi sekaligus penjajah yang jahat bahkan dalam pertandingan sepak bola sebagai hak manusia.
"Kami percaya bahwa bukti ini dapat menjadi dasar untuk menghadapi kejahatan penjajah terhadap rakyat kami dan terhadap olahraga Palestina oleh para neo-Nazi itu," ungkap Jibril al-Rajoub kepada media TV Palestina ketika berada di stadion.
Pertandingan sepak bola antara tim Markaz Balata dan Jabal Al-Mukaber hampir dihentikan tapi wasit tetap melanjutkannya dengan menunda waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam untuk perawatan medis.
Saed Abu Saleem, penjaga gawang dari tim Markaz Balata juga mengungkap kepada media bahwa aksi tersebut adalah kesengajaan untuk aksi pendudukan militer Israel kepada Palestina.
“Ini adalah pendudukan. Mereka ingin membuat hidup menjadi neraka bagi rakyat Palestina,” ucapnya kepada media.
Baca Juga: SUGUHKAN VIBE YANG BERBEDA! Ternyata Jisoo BLACKPINK dan Taylor Swift Syuting di Lokasi yang Sama
Ia juga menganggap bahwa Israel tidak ingin anak-anak, orang tua dan warga Palestina menjalani kehidupan yang baik seperti manusia pada umumnya di negara lain.
"Para penggemar datang untuk melihat tim sepak bola mereka bermain, tetapi penjajah Israel tidak ingin anak-anak atau orang tua, menjalani kehidupan normal seperti orang-orang di seluruh dunia," katanya.