Spesial Hari Film Nasional: Biografi Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia

- 31 Maret 2023, 11:01 WIB
Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia
Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia /dok. BPI

Pada masa revolusi, Usmar Ismail pernah menjadi tentara dengan pangkat Mayor dan bertugas di ibukota RI saat itu, Yogyakarta.

Selama di Yogyakarta, ketertarikannya terhadap dunia film kian berkembang semenjak menjadi ketua Badan Musyawarah Kebudayaan Indonesia, Serikat Artis Sandiwara dan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia).

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ini 9 Ramadhan 1444 H di Kota Medan, Sumatera Utara

Pada tahun 1948, dia ditangkap oleh Belanda saat menjadi seorang jurnalis yang meliput perundingan RI-Belanda di Jakarta.

Selama penahanan, Usmar Ismail dipekerjakan di sebuah studio milik Belanda dan menerbitkan 2 film, yaitu Harta Karun dan Tjitra.

Ketika memasuki akhir tahun 1949, dia berhenti dari karier tentaranya. Dia bersama teman-teman senimannya yang merupakan eks anggota ‘Maya’ mulai berencana mendirikan perusahaan perfilman.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ini 9 Ramadhan 1444 H di Kota Medan, Sumatera Utara

Pada Maret 1950, Usmar Ismail resmi mendirikan PERFINI (Perusahaan Film Nasional Indonesia) merupakan sebuah lembaga perfilman pertama di Indonesia. Film yang pertama kali diproduksi ialah yang berjudul Darah dan Doa.

Film tersebut mendapat sambutan baik bagi para kritikus film. Lantaran kesuksesan film tersebut, dari situlah awal mula penetapan 30 Maret sebagai Hari Film Nasional. Tanggal tersebut merupakan awal pembuatan film pertama dari PERFINI.

Bagi Usmar Ismail, sebuah film tidak harus bersifat komersial, tapi juga merupakan karya seni yang bebas dan mampu mencerminkan kepribadian nasional. 

Halaman:

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x