Fat yang dimaksud adalah margarin, butter, BOS dan kuning telur. Jika fat dipakai terlalu banyak maka cookies akan mudah patah.
Pada umumnya perbandingan pemakaian fat dengan tepung terigu adalah 1:1,5. Misalnya jika memakai margarin 200 gram maka tepung terigu yang dipakai 300 gram.
Cookies yang dihasilkan dengan perbandingan ini teksturnya tidak terlalu lumer dan tidak mudah hancur.
Salah satu contoh cookies yang teksturnya lumer adalah lidah kucing. Pada cookies ini, jumlah fatnya lebih banyak dibanding tepung terigu agar teksturnya lumer dan mengembang ketika dipanggang.
Sedangkan tekstur cookies yang padat, salah satu contohnya adalah kastengel. Perbandingan pemakain fat dengan tepung terigu adalah 1:1,7.
4. Proses Penambahan Baking Soda dan Baking Powder.
Fungsi baking soda dan baking powder adalah mengembangkan pori-pori pada cookies agar teksturnya lebih kres. Pemakaian baking soda atau baking powder pada cookies akan membuat kulit bagian luar cookies lebih krispi.
5. Proses Pemanggangan
Pemanggangan merupakan faktor utama proses pengeringan pada cookies. Agar cookies yang dihasilkan kering dan renyah maka proses ini harus tepat.