Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Lokasi Tepat untuk Cicipi Jamu Tradisional

- 25 Mei 2022, 13:32 WIB
Ilustrasi jamu tradisonal yang bisa didapatkan di Nguter, Sukoharjo (Foto: Unsplash/Fauzan)
Ilustrasi jamu tradisonal yang bisa didapatkan di Nguter, Sukoharjo (Foto: Unsplash/Fauzan) /

BERITASUKOHARJO.com - Kecamatan Nguter adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

Nguter adalah salah satu kecamatan paling terkenal di Sukoharjo karena merupakan pusat penghasil jamu tradisional. Di wilayah ini terdapat sebuah pasar khusus menjual segala hal yang berhubungan dengan jamu, Pasar Jamu Nguter.

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari laman Visit Jawa Tengah, karena aktifnya industri pembuatan jamu di Nguter dan eksistensi untuk menjaga budaya minum jamu, Sukoharjo dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Jamu tahun 2019. 

Baca Juga: Daftar Idol K-Pop Wanita yang Banyak Dicari di YouTube Tahun 2022, Salah Satunya Jennie BLACKPINK

Di masa pandemi Covid-19 ini, popularitas jamu meningkat berkat kesadaran masyarakat akan khasiatnya untuk tubuh. Banyak orang luar daerah yang berkunjung ke Nguter untuk secara langsung membeli jamu.

Jamu memiliki segudang manfaat, contohnya adalah untuk mengobati penyakit ringan seperti masuk angin dan flu pilek. Selain itu, jamu difungsikan juga untuk mencegah datangnya penyakit dan menjaga daya tahan tubuh.

Biasanya, masyarakat Indonesia mengenal jamu dari para penjual jamu gendong yang berkeliling kompleks rumah. Biasanya mereka adalah ibu-ibu yang mengenakan kain jarik sebagai bawahan.

Baca Juga: Tingkat Pengangguran Indonesia Turun, Rilis Resmi BPS Bulan Mei

Berbagai jenis jamu tradisional dijual oleh ibu-ibu tersebut, dari jamu beras kencur, kunir asem, sampai temulawak. Ibu-ibu asal Nguter juga banyak yang merantau ke luar kota untuk menjual jamu.

Untuk fungsi dari tiap jenis jamu di atas, jamu beras kencur punya khasiat untuk meringankan diare dan mengobati infeksi. 

Untuk kunir asem, biasanya diminum untuk mengurangi nyeri haid. Temulawak sendiri salah satunya untuk menambah nafsu makan.

Baca Juga: Berikut 32 Akun Instagram Pribadi Idola K-Pop Generasi Keempat

Kembali ke Nguter, di kecamatan ini terdapat sebuah kampung yang secara khusus warganya memproduksi jamu tradisional setiap harinya. Kampung tersebut dinamakan Semar yang merupakan singkatan Esem Manis Anak Makmur.

Di satu sudut Pasar Jamu Nguter sendiri, ada sebuah kafe unik yang diklaim sebagai kafe jamu tradisional pertama di Indonesia. Bukan dalam bentuk kios jamu di pinggir jalan, kafe ini bisa jadi tempat hangout bersama gebetan.

Menurut sejarah, jamu sendiri sudah dikonsumsi oleh masyarakat sejak jaman sebelum Kerajaan Majapahit. Jamu mulai diracik pada masa Syailendra membangun Candi Borobudur. Jadi, bisa dibilang tradisi ini sudah berusia ribuan tahun.

Baca Juga: 5 Jenis Obat Alergi Alami yang Mudah Didapatkan di Sekitar Kita

Kecamatan Nguter menjadi sebuah wilayah yang berperan penting untuk bisa menjaga tradisi minum jamu nenek moyang dari masa Syailendra.

Untuk kamu yang tidak bisa menemukan penjual jamu gendong di sekitar rumah, jamu herbal instan dalam kemasan bisa menjadi solusinya.

Jamu herbal instan tersebut bisa dengan mudah ditemukan secara langsung di pusat perbelanjaan dan secara online di banyak marketplace.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Visit Jawa Tengah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x